Liputan6.com, Jakarta - Presiden AS Donald Trump belum lama ini mengungkapkan akan menaikkan tarif Trump untuk barang-barang yang diimpor dari negara lain.
Hal ini otomatis juga akan meningkatkan harga barang-barang tersebut di Amerika Serikat, iPhone adalah salah satunya.
Advertisement
Baca Juga
Pasalnya, selama ini Apple memproduksi iPhone dan perangkat-perangkat lain mereka di luar Amerika Serikat.
Advertisement
Untuk membuat manufaktur iPhone mereka tak bergantung hanya pada satu negara, sejak beberapa tahun terakhir Apple juga mengoperasikan pabrik di India dan Vietnam.
Sayangnya, tarif yang diberlakukan oleh Gedung Putih selain berdampak pada barang-barang yang masuk dari Tiongkok, juga berpengaruh ke negara-negara lainnya. Ada 180 negara yang dikenai kenaikan tarif Trump oleh Presiden ke-47 AS ini.
Sebenarnya, di mana saja Apple mengoperasikan pabrik iPhone dan produk-produk lainnya dan berapa besar tarif Trump yang kemungkinan akan berlaku?
1. Tiongkok
Mayoritas produk iPhone milik Apple diproduksi di Tiongkok melalui mitra manufaktur Foxconn.
Berdasarkan laporan Everscore ISI, kapasitas produksi iPhone dan produk Apple lain di pabrik-pabrik Tiongkok diperkirakan mencapai 80 persen dari seluruh kapasitas global.
Bahkan khusus iPhone, kapasitasnya produksinya mencapai 90 persen dari perangkat yang beredar di seluruh dunia.
Meski begitu, lokasi manufaktur di Tiongkok terus menurun antara 2017 hingga 2020, jumlah produksi iPhone dan produk Apple lain justru meningkat.
Pemasok Tiongkok menyumbang sekitar 40 persen dari total produk Apple. Everscore ISI memperkirakan, 55 persen produk Mac dan 80 persen iPad dirakit di Tiongkok.
Adapun Tiongkok bakal dikenai kenaikan tarif Trump sebesar 125 persen.
2. India
Dua tahun terakhir, Apple meningkatkan produksi iPhone di India. Hal ini sejalan dengan kebijakan India yang berupaya meningkatkan produksi barang-barang berteknologi tinggi di dalam negeri.
Insentif juga diberikan kepada investor asing seperti Apple agar mau membangun pabrik mereka di India.
Menurut seorang menteri di India, Apple menargetkan sekitar 25 persen produksi iPhone global dibuat di India.
Estimasi analis Bernstein menyebut, India mencakup sekitar 15-20 persen dari total produksi iPhone global pada akhir 2025. Everscore ISI memperkirakan, sekitar 10-15 persen iPhone kini dirakit di India.
India akan menghadapi kenaikan tarif Trump dengan besaran 26 persen.
Advertisement
3. Vietnam
Beberapa tahun terakhir nama Vietnam muncul sebagai pabrik manufaktur iPhone dan barang elektronik konsumen lain. Apple juga meningkatkan produksi iPhone mereka di negara ini.
Setidaknya, sekitar 20 persen produksi iPad dan 90 persen perakitan produk perangkat wearable Apple seperti Apple Watch dilakukan di Vietnam.
Adapun Vietnam disebut akan dikenai kenaikan tarif Trump sebesar 46 persen.
4. Malaysia
Malaysia menjadi lokasi produksi produk Mac. Kini, Malaysia terancam terkena tarif Trump sebesar 25 persen.
5. Thailand
Seperti Malaysia, di Thailand juga Apple memproduksi Mac. Di mana, negara ini akan dikenai tarif sebesar 36 persen oleh Trump.
Pabrik Komponen iPhone
Apple mengambil berbagai komponen iPhone dan produk mereka dari berbagai pabrik di seluruh dunia. Termasuk di antaranya dari Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Amerika Serikat.
Komponen-komponen ini dikirim dari satu negara ke negara lain sebelum perakitan iPhone, Mac, dan produk Apple lainnya dilakuan di pabrik Tiongkok dan negara-negara di atas.
Â
Â
Advertisement
