Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak cara untuk bekerja sebagai programmer atau engineer di sebuah perusahaan teknologi, termasuk kuliah dengan jurusan ilmu komputer ataupun mengikuti program di sekolah coding. Namun hal tersebut belum tentu menjadi jaminan untuk meraih cita-cita itu.
Setidaknya salah satu perusahaan teknologi besar, Google, menilai lulusan sekolah coding tidak cukup siap untuk bekerja di perusahaannya. Hal ini diungkapkan langsung oleh Director of Education and University Relations Google, Maggie Johnson.
Advertisement
Baca Juga
"Berdasarkan pengalaman kami, kebanyakan lulusan program tersebut (sekolah coding) tidak cukup siap untuk peran software engineer di Google, tanpa ada pelatihan tambahan atau peran programming sebelumnya di industri ini," ujar Johnson seperti dikutip dari Business Insider, Rabu (7/12/2016).
Kendati demikian, bukan berarti orang yang menjalani sekolah coding tidak bisa sukses. Masalahnya, belum banyak regulasi yang bisa menjadi tolok ukur bagi calon pelajar, apakah sekolah coding yang ingin mereka ikuti itu layak atau tidak.
Menurut laporan Bloomberg, California dengan 28 sekolah coding, adalah salah satu negara bagian di Amerika Serikat yang mengharuskan sekolah yang berorientasi pada profit, untuk mendapatkan persetujuan dari pemerintah. Salah satu yang telah mendapatkan izin untuk beroperasi di California adalah Dev Bootcamp.
(Din/Why)