Perusahaan Asal Korea Selatan Berhasil Buat Robot Gundam

Robot bipedal yang bisa dikendalikan manusia bukan lagi sekadar fantasi dengan robot besutan perusahaan asal Korea Selatan

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 29 Des 2016, 12:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2016, 12:00 WIB
201612227-Robot-Korea-Selatan-Reuters
Seorang karyawan berada di dalam ruang kontrol robot berawak "METHOD-2" selama demonstrasi di Gunpo, Korea Selatan, (27/12). Robot raksasa ini memiliki ketinggian 4 meter. (Reuters/Kim Hong-Ji)

Liputan6.com, Seoul - Masih ingat dengan robot Gundam? Bagi sebagian orang, robot semacam itu hanya ada dalam cerita fiksi. Nyatanya sebuah perusahaan berhasil mengembangkan robot dengan desain serupa.

Adalah perusahaan asal Korea Selatan bernama Hankook Mirae Technology yang mengumumkan robot bipeda dan dapat dikendarai oleh manusia. Sekilas tampilan robot ini sangat mirip dengan robot militer yang muncul di film 'Avatar'.

Hankook Mirae Technology sendiri mengklaim bahwa robot ini merupakan produk perdana yang berhasil dikembangkan di dunia. Dalam proses pengembangan, ada sekitar 30 insinyur yang turut andil dalam proses tersebut.

"Robot kami adalah robot bipedal berawak pertama di dunia dan dikembangkan untuk membantu pekerja manusia di wilayah ekstrem yang tak dapat dijangkau manusia," ujar Chairman perusahaan Yang Jin-Ho seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (28/12/2016). Yang sendiri telah berinvestasi sekitar 242 miliar won (Rp 2,6 triliun) untuk proyek yang digagas sejak 2014 ini.

Ukuran robot tersebut terbilang sangat besar, sekitar 4 meter dan dapat mengguncang tanah ketika berjalan. Untuk menggerakannya, pilot akan duduk di bagian dalam robot yang memiliki berat sekitar 130 kilogram ini.

Kendati demikian, masih belum dapat dipastikan seperti apa robot ini akan digunakan. Sampai sekarang, robot bernama Method-2 ini masih dapat tahap uji coba untuk beragam teknologi yang mungkin diciptakan oleh pengembang di masa depan.

Di sisi lain, Yang mengatakan pihaknya telah menerima permintaan dari beragam industri, seperti manufaktur dan kontruksi, termasuk hiburan. Bahkan, ada sejumlah pihak yang mempertanyakan kemungkinan robot ini berjaga di wilayah perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara.

Namun, untuk membicarakan hal tersebut, masih dirasa terlalu dini bagi Yang. Menurutnya, robot ini baru saja memulai langkah kecil dan sama seperti manusia, robot ini baru bisa bergerak secara bebas dalam beberapa tahun ke depan. Rencananya, robot ini sudah siap dijual pada akhir 2017 dan dibanderol dengan harga sekitar 10 miliar won (Rp 111 miliar).

(Dam/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya