Email David Beckham Dibobol Hacker, UNICEF Buka Suara

Citra David Beckham yang aktif dalam kegiatan kemanusiaan tercoreng karena ia diduga melakukan itu semua untuk mendapatkan gelar Ksatria.

oleh Andina Librianty diperbarui 06 Feb 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2017, 16:00 WIB
David Beckham (The Sun)
David Beckham (The Sun)

Liputan6.com, Jakarta United Nations Children's Fund (UNICEF) merespon laporan yang menyebutkan bahwa salah satu dutanya yaitu David Beckham, melakukan kegiatan kemanusiaan demi meraih gelar kebangsawanan. Menurut UNICEF, Beckham selama ini memberikan bantuan secara suka rela, tanpa menerima bayaran apa pun.

David Beckham telah menjadi UNICEF Goodwill Ambassador sejak 2005. UNICEF pun merasa bangga dengan kerja keras mantan pemain sepak bola itu selama ini.

"Ia dengan murah hati memberikan waktu, energi, dan dukungannya membantu menumbuhkan kesadaran dan dana untuk pekerjaan UNICEF bagi anak-anak. David Beckham juga telah memberikan dana yang signifikan secara pribadi," tulis UNICEF dalam keterangannya. Demikian seperti dikutip dari Independent, Senin (6/2/2017).

UNICEF menjelaskan bahwa David Beckham, sama seperti duta UNICEF lain termasuk Serena Williams, Orlando Bloom, dan Cate Blanchett, yang memberikan bantuan secara suka rela, tanpa menerima bayaran untuk waktu dan komitmen mereka.

"UNICEF bekerjasama dengan tokoh-tokoh terkenal untuk menggalang dana, memberi masukan dan membuat perubahan jangka panjang bagi anak-anak yang terancam bahaya di seluruh dunia," jelas UNICEF.

Seperti diketahui, citra David Beckham yang dikenal aktif dalam kegiatan kemanusiaan tercoreng karena ia diduga melakukan itu semua untuk mendapatkan gelar Ksatria. Hal ini diketahui karena ada kelompok hacker yang membocorkan isi email Beckham di internet.

Juru bicara David Beckham mengatakan bahwa isi email Beckham telah dimodifikasi dari server pihak ketiga.

"Cerita ini berdasarkan material usang yang diambil di luar konteks dari email pribadi yang diretas dan dipalsukan dari server phak ketiga, dan memberikan gambaran yang tidak akurat," jelas juru bicara tersebut. 

(Din/Isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya