Liputan6.com, Jakarta - Istilah "haters" mungkin sudah tak asing di telinga. Mereka yang disebut haters acapkali kita temui di jejaring sosial milik publik figur. Yup, umumnya haters menyerang orang-orang terkenal.Â
Lalu, apa jadinya jika sesama haters saling bertemu di aplikasi kencan (dating)? Kedengarannya aneh bukan? Namun, aplikasi ini benar-benar ada.
Dilansir dari Digital Trends, Minggu (5/2/2017), aplikasi bernama Hater ini mengumpulkan orang-orang yang memiliki kesamaan pada hal-hal yang tidak disukai (mutual dislike). Tak harus orang, hal tersebut bisa makanan atau minuman.
Advertisement
Baca Juga
Aplikasi yang diriis pada 8 Februari ini disebut-sebut memiliki keunikan dibandingkan aplikasi dating yang sudah ada sebelumnya, seperti Tinder atau Match.com.
"Apa yang kita benci adalah bagian terpenting terhadap siapa kita sebetulnya. Namun, terkadang hal itu terlupakan karena orang terlalu fokus pada kepribadian yang ditampilkan kepada publik," ujar CEO Hater, Brendan Alper.Â
Menurutnya, orang-orang perlu mengekspresikan dirinya lebih jujur. "Ditambah lagi, sangat mudah bukan untuk memulai pembicaraan jika kalian sama-sama tak menyukai acar, misalnya," tutur Alper.Â
Aplikasi ini memiliki konsep yang sama dengan Tinder, Bumble, dan Hinge, yakni penggunanya harus men-swipe untuk memilih teman yang cocok di aplikasi.
Selain itu, pengembang membekali sebuah fitur automatic icebreakers agar antarpengguna yang saling cocok bisa langsung membuka percakapan tanpa harus merasa kaku.
"Haters tidak selalu berarti orang yang sering berujar kebencian yang memiliki fanatisme tertentu terhadap suatu kalangan. Tim kami berupaya untuk menghadirkan topik yang tak melewati batas. Kami punya policy yang ketat," jelas Alper.
 "Lagipula, berkencan seharusnya menjadi suatu hal yang menyenangkan," tutupnya.
Saat ini, aplikasi Hater baru tersedia di iOS, namun akan segera hadir dalam waktu dekat di perangkat Android.
(Cas/Isk)