Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria Thailand membunuh anak perempuannya yang baru berusia 11 tahun. Parahnya, pembunuhan itu ditayangkan secara langsung melalui dua video di Facebook Live. Setelah melakukan aksi mengerikan itu, pelaku kemudian bunuh diri.
Mengutip laporan Reuters, Rabu (26/4/2017), kepolisian menyebutkan, orang masih bisa mengakses video pembunuhan balita itu melalui Facebook sang ayah, setidaknya 24 jam setelah tayangan live.
Meski begitu, video dengan konten tak pantas itu telah dihapus sekitar pukul 5 sore waktu Bangkok, pada Selasa (25/4/2017). Proses penghapusan video oleh Facebook dilakukan 24 jam setelah diunggah.
Advertisement
Baca Juga
Sekadar informasi, sebelum dihapus dari Facebook, video pertama telah ditonton 112 ribu kali, sedangkan video kedua telah disaksikan lebih dari 258 kali.
Rekaman mengerikan itu memperlihatkan sang ayah bernama Wuttisan Wongtalay mengikatkan tali ke leher putrinya sebelum menjatuhkannya dari atap sebuah bangunan kosong di Kota Phuket, Thailand.
Sementara itu, upaya bunuh diri Wongtalay tak disiarkan langsung, namun mayatnya ditemukan di samping putrinya.
"Dia memiliki paranoia terkait dengan sang istri yang meninggalkannya dan tak mencintainya," kata Jullaus Suvannin, petugas polisi yang menangani kasus tersebut.
Komentar Facebook
Pihak Reuters tak berhasil menghubungi sang ibu. Namun, dalam rekaman sebuah televisi, sang ibu tampak menangis sembari menggendong putrinya yang telah meninggal dunia.
Sebelumnya, Facebook menyebut bakal meninjau pendekatan yang dipakai untuk mengawasi berbagai unggahan yang tak pantas atau sadistik. Hal ini dilakukan setelah sebuah unggahan penembakan sadis terhadap lansia di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, bisa ditonton oleh publik setidaknya dua jam.
Terkait dengan siaran langsung pembunuhan di Thailand, perwakilan regional Facebook di Singapura tak bisa buru-buru berkomentar.
Namun, sebelumnya CEO Facebook Mark Zuckerberg berjanji, jejaring sosial dengan pengguna lebih dari 1 miliar orang itu akan melakukan berbagai upaya untuk menghindari konten-konten tak pantas dan sadis tersebar di Facebook.
Pernyataan Zuck ini diucapkan setelah Facebook menghapus video penembakan brutal terhadap lansia di Cleveland.
(Tin/Isk)
Advertisement