Liputan6.com, Jakarta - Smartfren menggelontorkan investasi sebesar Rp 1,5 triliun untuk meningkatkan kapasitas jaringan pada tahun ini. Menurut perusahaan, fokus utama peningkatan kapasitas ini ada di Pulau Jawa.
VP Head of Branding and Marketing Communication Smartfren, Derrick Surya mengatakan hal ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk untuk membangun jaringan. Pada 2016, Smartfren telah menghabiskan Rp 1,7 triliun untuk memperkuat jaringan.
"Dengan demikian, kami berharap agar (layanan) di Pulau Jawa akan semakin lancar baik dari sisi kapasitas maupun kualitas," tutur Derrick ditemui di Yogyakarta, Selasa (23/5/2017) malam.
Advertisement
Baca Juga
Rencananya anggaran itu akan digunakan untuk meningkatkan layanan jaringan Smartfren di dalam gedung atau ruangan, terutama untuk kota-kota besar. "Kami akan investasi in-building agar pengalaman (memakai layanan 4G) di dalam ruangan tidak kalah dengan di outdoor," ujar Derrick.
Munir menambahkan beberapa hal bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas jaringan Smartfren di dalam ruangan adalah menggunakan in-building solution, indoor cell, teknologi receiver repeater, atau juga antena yang bisa menyampaikan jaringan hingga ke dalam ruangan.
"Intinya kami ingin memberikan pengalaman dan layanan pelanggan yang lebih baik dari yang sekarang. Masa, kita memiliki pelanggan tapi tidak ditingkatkan kualitas layanannya?" kata Munir.
Diketahui, saat ini Smartfren memiliki sekitar 11,1 juta pelanggan di seluruh Indonesia. Dari total pelanggan, 5,4 juta di antaranya adalah pelanggan 4G-only, sedangkan sisanya pengguna CDMA dan 4G. Namun, ada juga pelanggan yang hanya memakai CDMA.
Dengan jumlah pelanggan yang tidak sedikit, Smartfren terus berkomitmen memberikan layanan pelanggan yang lebih baik. Baik melalui upaya lelang frekuensi maupun penambahan kualitas network.
(Tin/Cas)