Marketplace Narkoba Terbesar di Dark Web Lumpuh

AlphaBay dianggap sebagai pasar gelap online terbesar untuk narkoba, yang diperkirakan menangani transaksi harian ratusan ribu dolar.

oleh M Hidayat diperbarui 21 Jul 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2017, 19:30 WIB
Ilustrasi narkoba
Ilustrasi narkoba. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Marketplace narkoba terbesar di dark web, AlphaBay, lumpuh. Demikian diungkapkan Departemen Kehakiman AS, yang dikutip dari Independent, Jumat (21/7/2017).

AlphaBay, menurut jaksa penuntut umum Jeff Sessions, telah memungkinkan ratusan ribu orang membeli narkoba ilegal. Secara misterius AlphaBay lumpuh pada awal Juli 2018.

Situs web tersebut dianggap sebagai pasar gelap online terbesar untuk narkoba, yang diperkirakan menangani transaksi harian bernilai ratusan ribu dolar.

Saat masih bisa diakses, Alphabay menjual narkoba ke lebih dari 40.000 vendor yang memasok lebih dari 200.000 klien. Vendor dapat membeli obat-obatan seperti fentanil dan heroin dengan menggunakan Tor browser, yang memungkinkan orang menjelajah secara anonim. Selain obat-obatan, AlphaBay juga digunakan untuk transaksi senjata dan malware.

Sebelumnya polisi dan aparat penegak hukum lainnya telah melakukan pengamatan intensif terhadap situs web ini. Artinya, kemungkinan mereka akan memiliki detail informasi mengenai siapa saja yang mengakses dan bertransaksi di dalamnya.

Sessions juga mengatakan penegak hukum bekerja sama dengan mitra lainnya di Belanda yang telah menurunkan Hansa Market, marketplace lainnya di dark web.

"Ini merupakan keberhasilan luar biasa oleh pihak berwenang di Eropa dan AS," kata Rob Wainwright, direktur eksekutif Europol, dalam sebuah konferensi pers khusus di Washington DC. 

(Why/Isk)

Tonton video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya