Alasan Router Linksys Jauh Lebih Mahal Ketimbang Merek Tiongkok

Linksys mengklaim lebih mengutamakan kualitas produk, ketimbang harus mengorbankan harga.

oleh Iskandar diperbarui 28 Jul 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2017, 11:00 WIB
Linksys
Linksys EA9500. (Foto: CNET)

Liputan6.com, Jakarta - Perangkat network seperti router banyak beredar di pasaran, mulai dari yang berspesifikasi tinggi hingga rendah serta dibanderol dengan harga mahal dan murah. Namun, kebanyakan pengguna menginginkan harga perangkat terjangkau dan berkualitas.

Salah satu penyedia perangkat jaringan, Linksys, memahami kondisi tersebut, terutama untuk pasar Indonesia.

Sales Manager Belkin Indonesia Veroniaty Chang mengatakan, produk router WiFi dari Linksys berbeda dari para pesaingnya (salah satunya router buatan Tiongkok) yang hanya menawarkan harga murah tapi tak mengutamakan kualitas.

"Produk Linksys sebenarnya sangat segmented karena menyasar pengguna yang benar-benar membutuhkan pengalaman internet mendalam, seperti streaming, gim online, transaksi online secara real-time. Meski mahal--dua sampai tiga kali lipat dari kompetitor--Linksys menyuguhkan koneksi yang jauh lebih stabil," papar Vero, sapaan karibnya kepada Tekno Liputan6.com, Kamis (28/7/2017) sore di Jakarta.

Selain itu, tambah Vero, kebanyakan produk router dari Linksys tidak cepat panas atau overheating, meskipun terhubung ke banyak perangkat gadget.

"Misalnya di sebuah ruangan ada 10 orang yang perangkatnya terhubung ke router Linksys. Kecenderungan yang terjadi adalah router akan cepat panas. Kalau perangkatnya tidak berkualitas bisa hang. Untuk menjaga agar prosesor di dalam router tidak overheating, Linksys membenamkan teknologi heatsink," jelasnya.

Selain itu, kata Vero, garansi yang ditawarkan produk Tiongkok rata-rata hanya setahun. Sementara Linksys berani menawarkan garansi hingga tiga tahun.

"Sebelumnya kami hanya menawarkan garansi selama setahun. Setelah di bawah Belkin, kami memberikan tiga tahun karena level kerusakannya sangat kecil," tukasnya.

Vero mengungkap, setelah perusahaan di-takeover oleh Belkin, harga produk dari Linksys sebenarnya lebih merakyat, tapi tidak semurah brand Tiongkok karena perusahaan mempertahankan kualitas.

"Misalnya produk router WiFi Linksys tipe EA6350 sebelumnya dibanderol Rp 1,7 juta, saat ini hanya dilego Rp 1,4 juta. Perusahaan juga memberlakukan sistem One O One Replacement, di mana produk yang rusak akan dihancurkan (tidak diperbaiki) untuk menjaga kualitas produk," pungkasnya.

(Isk/Ysl)

Tonton Video Menarik Berikut Ini: 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya