Kisah Guru Asal Semarang Jadi Fasilitator Indonesia Android Kejar

Berawal dari mendirikan komunitas Android, seorang guru asal Semarang bercerita soal pengalamannya menjadi fasilitator Android Kejar.

oleh M Hidayat diperbarui 09 Agu 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2017, 11:00 WIB
Wakhyudi, fasilitator Android Kejar asal Semarang
Wakhyudi, fasilitator Android Kejar asal Semarang

Liputan6.com, Jakarta - Wahkyudi, seorang seorang lulusan Universitas Negeri Semarang, mengawali kariernya sebagai guru di lembaga bimbingan belajar tepat setelah menyelesaikan studinya.

Beberapa tahun kemudian ia menjadi guru di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan di Salatiga. Semarang-Salatiga ia tempuh pulang-pergi menggunakan sepeda motor. Bahkan, aktivitas ini telah ia jalani selama lima tahun.

Namun, kini Wakhyudi sangat menikmati aktivitasnya menggeluti sistem operasi Android.

Berawal dari mendirikan sebuah komunitas bernama SANDEC (Semarang Android Development Center) bersama beberapa temannya pada tahun 2016, ia memutuskan untuk ikut serta sebagai fasilitator Android Kejar Batch 3 level beginner. Dari 10 orang yang mengikuti kelasnya, tujuh di antaranya menyelesaikan final project dan lulus pada akhir Mei 2017 lalu.

Dengan antusias, ia menjelaskan pengalamannya selama menjadi fasilitator Indonesia Android Kejar. "Ya lebih banyak sukanya, bahkan dukanya enggak ada. Di kelas itu kita bertemu orang-orang baru, terutama mahasiswa, orang-orang muda yang masih bersemangat," kata Wakhyudi.

Yang agak miris, lanjut Wakhyudi, di kelas yang ia ajar, ia bertemu seorang mahasiswa semester 12 yang hampir drop out. "Itu kesempatan saya untuk memotivasinya. Alhamdulillah, ia termasuk peserta yang lulus dari kelas saya," tutur ayah dari seorang putri berusia lima tahun tersebut.

Sebagai guru, ia ingin menyadarkan orang-orang di sekitarnya terutama mahasiswa supaya memiliki kemauan lebih, khususnya di sektor teknologi informasi (TI). Melalui Indonesia Android Kejar ia merasa terpanggil dan bersedia untuk terus berbagi ilmu dan wawasan Android yang ia punya.

"Wong Google kasih fasilitas gratis dengan program ini kok, ya tinggal kitanya aja, mau ngga jadi bermanfaat untuk orang lain?" katanya dengan logat khas Semarang.

Namun, ia menekankan, para peserta mesti mengikuti Indonesia Android Kejar bukan untuk mengejar sertifikat yang didapat di akhir program, melainkan betul-betul untuk mencari ilmu dan pengalaman.

Android Kejar pada praktiknya memanfaatkan platform kursus online Udacity untuk mengembangkan aplikasi mobile dengan membentuk kelompok-kelompok belajar di komunitas-komunitas lokal yang ada.

Secara berkelanjutan Indonesia Android Kejar akan terus dilangsungkan sebagai bentuk nyata komitmen Google dalam membantu pemerintah Indonesia mempersiapkan 100.000 mobile developer hingga 2020. Informasi lebih lengkap mengenai Indonesia Android Kejar dapat ditemukan di tautan ini.

(Why/Ysl)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya