7 Tempat Wisata di Semarang Khusus Kuliner Otentik, Rela Blusukan Demi Bisa Mencicipi

Kuliner Semarang makin hits di kalangan anak muda.

oleh Rizky Mandasari diperbarui 19 Okt 2018, 17:09 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2018, 17:09 WIB
20151231-Lumpia Semarang
Lumpia semarang yang bersejarah. (Sumber: Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Jakarta Semarang merupakan salah satu destinasi wisata favorit banyak orang. Mulai dari wisata alam, sejarah hingga kuliner pun begitu diminati dari berbagai kalangan. Berliburan di Semarang tentu saja sangat sayang jika melewatkan cicipi kuliner khasnya yang begitu menggiurkan.

Hingga kini kuliner enak di Semarang pun terus bermunculan dan bahkan menjadi hits di kalangan anak muda. Namun siapa sangka, kuliner otentik asal Semarang masih begitu digilai para pecinta kuliner. Untuk bisa mencicipi kuliner otentik ini pun tak mudah, kamu harus rela blusukan ke pasar maupun di tempat tertentu. Berikut liputan6.com rangkum dari berbagai sumber Jumat (19/10/2018), 7 kuliner otentik Semarang yang wajib kamu kunjungi dan rela blusukan demi mencicipinya.

1. Soto bangkong.

Soto Bangkong
Soto Bangkong asli dengan menggunakan ayam kampung. (Sumber: Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Warung makan satu ini sudah ada sejak 1950-an, nggak salah kalau termasuk kuliner Semarang legendaris yang paling dicari. Soto Bangkong di Semarang ini bukan berarti soto katak. Kata bangkong memang dikenal luas sebagai nama lain dari katak yang berukuran besar.

Namun, Soto Bangkong yang sudah didirikan hampir enam dekade itu sebenarnya merupakan soto ayam khas Semarang. Nama bangkong diambil dari nama perempatan jalan tempat warung soto ini berdiri. Menurut kabar, di perempatan itu banyak terdapat bangkong.

Warung soto yang awalnya kecil dengan tempat terbatas, kini sudah berkembang menjadi rumah makan besar dan sohor di Semarang. Untuk jam bukanya, Soto Bangkong mulai melayani pelanggan mulai pukul 07.00 – 22.00 WIB. Soto Ayam Bangkong ini sudah memiliki sebuah cabang di Semarang dan dua cabang di Jakarta yakni di kawasan Pakubuwono dan Kelapa Gading.

Selain daging, Soto Bangkong juga berisi campuran irisan tomat, bihun, tauge, bawang merah, dan banyak bawang putih. Bawang putih memang merupakan salah satu penyedap alami yang digunakan untuk Soto Bangkong. Cita rasa lainnya yang menjadi otentik adalah penggunaan daging ayam kampung yang berpengaruh terhadap rasa soto terutama kuahnya. Daging ayam kampung yang terasa lebih alot ini disiasati dengan potongan yang kecil-kecil.

2. Pisang Plenet.

Camilan khas Semarang ini terbuat dari pisang bakar dan ditekan-tekan hingga pipih. Nama plenet berartikan penyet atau ditekan dalam bahasa Indonesia. Harganya hanya Rp 6 ribu saja per porsi, murah dan mengenyangkan.

Salah satu penjual Pisang Plenet yang dapat kamu temui berada di Jl. Pemuda, tepatnya berada di depan Mal Sri Ratu adalah Pak Turdi. Pak Turdi telah menjajakan Pisang Plenet ini sejak tahun 1960. Pak Turdi merupakan salah satu pedagang pisang plenet yang masih bertahan hingga kini. Meski termasuk dalam jenis jajanan jadul namun Pisang Plenet milik Pak Tri mencoba berbaur dengan kemajuan zaman.

Kamu bisa memilih isian maupun toping aneka rasa cokelat, kacang, keju, selai nanas, meses dan tepung gula. Pisang yang digunakan dalam kuliner ini adalah pisang kepok kuning yang matang pohon, hal ini agar pisang tidak terlalu lembek dan mudah untuk dipipihkan. Rasa pisangnya pun akan lebih legit dan manis. Proses pembuatan pisang plenet di awali dengan mengupas pisang. Setelah dikupas, pisang dibakar di atas bara arang hingga warnanya berubah kecoklatan.

3. Tahu Gimbal.

Wisata Semarang
Tahu Gimbal Semarang yang bikin kangen (Sumber: merdeka)

Banyak orang-orang yang berwisata ke Semarang pasti sebelum pulang makan tahu gimbal yang sangat enak ini. Tahu Gimbal ini hampir sama dengan ketoprak Jakarta dan tahu kupat. Komposisi yang sama dengan ketiga makanan itu adalah sama-sama menggunakan lontong/ketupat, tahu, kol, kecambah dan yang paling bikin enak itu siraman bumbu kacangnya. Yang membedakan tahu gimbal dengan makanan lainnya adalah gimbal udang atau biasanya disebut dengan bakwan udang dan telor ceplok. 

Ciri Khas Tahu Gimbal Pak Man yang legendaris di Semarang ini adalah adanya rasa bawang putih dan bumbu kacang yang kuat. Untuk soal harga relatif lumayan murah, harga setengah porsi tahu gimbal itu hanya Rp 15.000 dan untuk 1 porsinya cuma Rp 23.000.

4. Kue Leker Paimo.

Leker Paimo Semarang merupakan salah satu kuliner yang wajib kamu cicipi saat berada atau tinggal di kota ini. Leker Paimo ini berada tepat pada depan SMA Loyola, buka setiap hari senin hingga sabtu mulai pukul 11 siang hingga pukul 5 sore. Penjual kue lekker ini telah menjajakan dagangannya sejak tahun 1993, tidak heran hidangan satu  ini dikenal leker legendaris.

Jika biasanya leker hanya memiliki beberapa varian rasa seperti coklat, keju dan pisang namun pada Lekker Paimo Semarang ini menyediakan berbagai menu leker yang menggugah selera seperti leker telur, leker tuna dan leker sosis yang menggugah selera. Harga yang dibanderol pada setiap menu leker mulai dari Rp 1.000 – Rp 16.000 rupiah saja.

Salah satu menu leker yang paling laris pada tempat ini ialah  Leker Tuna, Sosis, Telur, Jagung Manis dan Keju Mozarella akan memberikan sensasi baru untuk rasa lekker ini. Kolaborasi leker dengan jagung,  telur, tuna dan sosis serta taburan keju mozarela yang nikmat akan memanjakan lidah anda dan membuat ketagihan. Leker yang pelanggan pesanan juga dapat ditambah dengan rasa pedas sesuai selera  sehingga menambah kenikmatan dalam menyantap Lekker Paimo Semarang ini.

5. Babat Gongso.

Bagi kamu pecinta belum lengkap rasanya jika belum Babat Gongso Pak Karmin. Berlokasi di Jalan Pemuda, dekat dekat Jembatan Mberok Kota Lama, tempat ini tak pernah sepi dari pengunjung. Jika sedang sangat ramai, kamu bahkan harus rela makan melipir di pinggir kali. Mulai dari masyarakat biasa hingga pejabat gemar makan di tempat ini.

Berdiri sejak 1971, Nasi Goreng Babat Pak Karmin terbilang legendaris. Tempatnya tak pernah berpindah sejak awal mula dibuka. Saat ini, pemiliknya Sukarmin hanya membuka satu cabang di Jalan MH Thamrin Semarang yang dikelola oleh anak pertamanya. Beragam sajian babat gongso khas Semarang yang bisa menjadi pilihan kamu jika berkunjung ke tempat ini, di antaranya nasi goreng babat dan nasi babat. Jika ingin alternatif lain, kamu bisa memilih nasi goreng ayam atau telur. Harga nasi goreng di tempat ini tak pernah berubah sejak 25 tahun lalu, berkisar Rp 15.000 hingga Rp 25.000.

6. Nasi Gandul.

Wisata Semarang
Nasi Gandul yang menggoda (Sumbe: kebudayaan.kemdikbud)

Hidangan istimewa ini merupakan makanan khas Pati yang konon berasal dari Desa Gajahmati. Tak harus ke Pati, kamu bisa menikmati hidangan tersebut di Semarang. Tepatnya di Warung Nasi Gandung Pak Memed yang berada di Jalan Dr. Cipto No.12. Ingat, warung tenda ini hanya buka dari sore 16.30 hingga malam hari 21.30 WIB.

Seperti nasi gandul lainnya, menu di sini juga menawarkan seporsi nasi yang disajikan di atas piring daun pisang. Sementara di atasnya ditambahan dengan daging berbumbu rempah khas nusantara. Menikmati nasi gandul terasa kurang jika belum menambah lauknya. Ada banyak pilihan yang bisa kamu coba, seperti kikil, lidah, usus, babat, limpa, paru, otak sapi, dan juga empal. Ada pula perkedel serta tempe goreng krispi yang menjadi andalan. Satu lauk lain yang bisa kamu coba adalah telur yang dibumbui hingga berwarna cokelat kehitaman.

7. Lumpia Gang Lombok.

Jangan bilang ke Semarang deh, kalau belum pernah mencoba jajanan khas Semarang. Jika biasanya lumpia berisi tumisan mi soun, wortel, atau kentang, lumpia khas ibukota Jawa Tengah berisi irisan rebung, telur kocok, serta udang nan gurih. Tak hanya itu, ukurannya juga terbilang besar dengan cita rasa manis yang mendominasi.

Dan di antara banyaknya toko dan restoran yang menjual kudapan berbentuk gulungan ini, lumpia Gang Lombok menjadi salah satu tempat favorit para pecinta lumpia Semarang.  Berada tepat di sebelah klenteng Tay Kak Sie, meski tempatnya terbilang sempit, namun jangan salah, tempat makan yang telah berdiri lebih dari 100 tahun ini tak pernah sepi pembeli. Bahkan banyak pengunjung dari luar kota yang rela antre berjam-jam hanya untuk menikmati seporsi lumpia Gang Lombok yang melegenda.

Di kedai lumpia yang berlokasi di wilayah Pecinan kota Semarang ini, tersedia dua macam lumpia, yaitu versi basah dan goreng. Keduanya berukuran jumbo dengan isian yang begitu padat. Untuk menambah kelezatan, lumpia legendaris ini juga disajikan bersama selembar daun selada segar, cabai rawit, dan daun bawang untuk menambah rasa pedas. Tak lupa cocolan saus dari tepung maizena, kecap, dan bawang putih yang menghasilkan cita rasa manis nan unik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya