Liputan6.com, Jakarta - Teleskop James Webb milik NASA dijadwalkan meluncur ke luar angkasa pada 2019. Teleskop ini bakal dipakai untuk menyelidiki berbagai sudut alam semesta, termasuk exoplanet hingga mendeteksi keberadaan alien.Â
Baca Juga
Advertisement
Tidak hanya itu, menurut sebuah studi yang dilakukan para ilmuwan di University of Washington, teleskop James Webb mampu mendeteksi kehidupan serta mengenali jenis gas seperti metana atau karbon dioksida yang bisa memberikan petunjuk apakah ada organisme alias alien yang hidup di planet lain.
Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com, Jumat (26/1/2018), berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advances, teleskop tersebut mampu melacak adanya disekuilibrium kimia atmosfer, yakni unsur kimia yang tidak kompatibel satu sama lain, tetapi mungkin bisa hidup berdampingan atau mungkin hidup di dunia lainnya.
Beberapa teleskop, termasuk teleskop James Webb milik NASA memiliki kemampuan "spectroscopy", yakni mengukur gelombang radio dan cahaya.
Dengan begitu, para ilmuwan bisa menunjukkan zat kimia berbeda yang ada di ruang angkasa. Mereka pun bisa mengetahui unsur-unsur yang ada di dunia lain.
Menurut para ilmuwan, untuk menemukan kehidupan makhluk lain, tidak cukup hanya dengan mendeteksi adanya oksigen. Hal ini karena kemungkinan makhluk lain tidak membutuhkan oksigen untuk hidup karena sejumlah perbedaan.
Metana, Karbon Dioksida, dan Planet dengan Permukaan Air
Ahli astrofologi David Catling percaya, paduan antara metana, karbon dioksida, serta air di sebuah planet luar angkasa bisa menjadi sinyal yang meyakinkan terkait adanya kehidupan di planet tersebut.
"Kami perlu waktu untuk mencari metana di planet yang memiliki permukaan air serta menemukan bahwa di sana tidak ada karbon dioksida," kata Catling.
Para ilmuwan berharap, NASA memperhatikan strategi baru peluncuran teleskop James Webb tahun depan.
Teleskop tersebut bakal memeriksa exoplanet seperti TRAPPIST-1 system serta lingkungan sekitar planet berbatu yang berada di luar sistem tata surya dan dianggap memungkinkan jadi tempat tinggal organisme atau mungkin alien.
Jika teleskop James Webb mampu melacak adanya planet baru, kemungkinan NASA dan para ilmuwannya makin dekat dengan jawaban akan kehidupan alien di alam semesta.
Advertisement
Butuh Waktu Lebih Lama Temukan Alien
Kendati demikian, ahli astronomi sekaligus profesor dari MIT Sara Seager mengatakan, penggunaan "spectroscopy" untuk memeriksa planet berbatu kemungkinan tidak akan mendapatkan hasil positif terkait keberadaan bahan kimia ataupun gas tertentu.
"Kita mungkin tidak bisa menemukan (material kimia dan gas) lalu berkata, ada tanda-tanda kehidupan di sana," kata Sara dalam laporannya.
Dia juga percaya, pelacakan dan penciuman kehidupan alien adalah sesuatu yang bisa dilakukan dengan teknologi teleskop generasi berikutnya, bukan yang saat ini.
"Namun, dengan banyaknya planet berbatu yang memiliki gas biosignature, akan mengilhami keyakinan bahwa kehidupan tidak hanya di tata surya, tetapi di seluruh galaksi," ujarnya.
(Tin/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: