Begini Sikap Asosiasi Game Indonesia soal Gim Pukul Guru

Masyarakat Indonesia dibuat heboh dengan munculnya gim kontroversial berjudul "Pukul Guru Anda" lewat platform gim online Poki.

oleh Yuslianson diperbarui 02 Feb 2018, 16:08 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2018, 16:08 WIB
ilustrasi main game
ilustrasi main game. ilustrasi: freepik

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Indonesia dibuat heboh dengan munculnya gim kontroversial berjudul "Pukul Guru Anda" lewat platform gim online Poki.

Dari pantauan Tekno Liputan6.com, Jumat (2/2/2018), gim ini bisa dimainkan dengan bebas dan cuma-cuma lewat browser di PC dan laptop.

Karena berkaitan dengan gim dan bisa diakses di Indonesia, Tekno Liputan6.com pun menghubungi Asosiasi Game Indonesia (AGI).

Kami pun berusaha menghubungi Narenda Wicaksono, selaku Ketua Umum AGI. Sayang, hingga berita ini naik, Narenda hanya memberikan tanggapan yang terkesan dingin.

"Itu punya gim Belanda yang kontennya di-translate ke lokal. Karena punya luar negeri, kami enggak bisa berbuat apa pun," ujar Narenda kepada Tekno Liputan6.com.

"Cuma Kemkominfo yang mungkin bisa memblokirnya. Itu pun kalau mereka mau. Kami akan komunikasikan dengan Kemkominfo," pungkasnya.  

Apa Itu Gim Pukul Guru Anda?

Siksa guru
Gim siksa guru (Sumber: Poki.com)

Sekadar informasi, Pukul Guru Anda merupakan gim yang juga ada versi global dengan judul "Don't Whack Your Teacher". Saat membuka permainan, pemain akan diberikan peringatan bahwa konten dari gim ini mengandung adegan visual kekerasan dan brutal.

Pemain akan menjadi "siswa" yang bertugas untuk memukul gurunya menggunakan berbagai macam objek yang berada di ruang kelas.

Gim menawarkan sistem naik level. Jika berhasil level up, pemain bisa menggunakan lebih banyak objek-objek lain yang ada di dalam kelas, seperti tongkat baseball, payung, dan vas bunga.

Visualisasi dari gim ini cukup brutal, karena menghadirkan darah dan adegan-adegan yang tidak pantas disaksikan anak di bawah umur.

Tanggapan Menkominfo

Menkominfo Rudiantara, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Abhan Misbah dan Ketua KPU Arief Budiman saat menghadiri acara Deklarasi Internet Bebas Hoax dalam Pilkada 2018 di Kantor Bawaslu, Jakarta, Rabu (31/1). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Lain halnya dengan Menteri Komunikai dan Informatika Rudiantara, yang mengaku sudah mendapatkan laporan terkait gim ini.

Pria yang akrab disapa Chief RA ini mengatakan sudah membuka laman tersebut dan sudah meminta kepada tim di Kemkominfo untuk mengecek secepatnya.

"Saya sudah minta teman-teman di Kemkominfo untuk cek secepatnya dan paralel siapkan proses pemblokiran, mengingat judulnya yang provokatif dan (kemungkinan besar) kontennya negatif," kata RA.

"Secepatnya dalam artian masuk ke daftar negatif, dan nanti akan diatur operator penyelenggara internet dengan sistem, jadi enggak manual," pungkasnya.

(Ysl/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya