Indonesia Punya Startup Terbanyak di Dunia Setelah AS dan Inggris

Berdasarkan Startup Ranking, perusahaan rintisan di Indonesia menyentuh angka seribuan startup. Berapa angka detailnya?

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 12 Feb 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2018, 08:00 WIB
Ilustrasi Startup, Perusahaan Teknologi, Cloud, Komputasi Awan
Ilustrasi Startup, Perusahaan Teknologi, Cloud, Komputasi Awan. Kredit: Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Upaya untuk meningkatkan ekosistem perusahaan rintisan (startup) di Indonesia terus digalakkan. Selain pemerintah, beberapa pegiat startup juga terus menyebarkan virus agar perusahaan semacam ini terus bermunculan.

Namun, sebenarnya berapa jumlah startup yang ada di Indonesia? Dikutip dari Startup Ranking, Senin (12/2/2018), Indonesia ternyata masuk dalam lima besar jumlah startup paling banyak di Indonesia. Adapun jumlah startup di Indonesia mencapai 1.706 perusahaan.

Indonesia sendiri berada di bawah Amerika Serikat, India, dan Inggris. Amerika Serikat memiliki 28.793 startup. Sementara India yang di bawahnya memiliki jumlah terpaut jauh yakni 4.714 dan Inggris dengan 2.971. Di bawah Indonesia, ada Brasil dengan jumlah startup sebanyak 718.

Untuk ranking startup di Indonesia sendiri, berdasarkan laporan Startup Ranking, Tokopedia berada di urutan pertama dengan SR Score 89.076. Berada di urutan kedua adalah Bukapalak dengan SR Score 88.039.

Lalu di urutan ketiga ada Traveloka, disusul Blibli, dan berada di urutan kelima adalah MboisApp. Dari deskripsi, MboisApp berisi informasi wisata dan kuliner di Malang.

Berikut ini adalah daftar 10 besar startup di Indonesia versi Startup Ranking: 

1. Tokopedia

2. Bukalapak

3. Traveloka

4. Blibli

5. MboisApp

6. Blanja.com

7. Zalora Indonesia

8. Bitcoin Indonesia

9. Bolalob

10. Elevenia

Startup Unicorn di Indonesia

ilustrasi startup
ilustrasi startup. ilustrasi: garbshare

Selain berada di urutan keempat dengan jumlah startup terbanyak, Indonesia hingga saat ini juga sudah memiliki empat startup unicorn. Empat startup yang dimaksud adalah Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka.

Sekadar informasi, unicorn perusahaan rintisan yang sudah memiliki nilai valuasi US$ 1 miliar. Dalam beberapa kesempatan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, juga berharap agar jumlah ini terus bertumbuh di masa depan.

"Awalnya saya menargetkan ada lima startup di Indonesia pada 2019. Namun dengan kondisi yang ada saat ini, bukan tak mungkin kita bisa memiliki lebih dari lima startup unicorn di tahun itu," tuturnya.

Sebelumnya, Rudiantara juga sempat mengungkap kandidat startup di Indonesia yang diprediksi menyandang predikat unicorn. Dalam sesinya di gelaran Indosat Ooredoo Digital Economic Briefing 2017, ia menyampaikan, ada 44 startup anak bangsa yang berpotensi menjadi unicorn.

 

Menkominfo Ajak Investor Indonesia Suntik Dana ke Startup Lokal

Deklarasi Internet Bebas Hoax
Menkominfo Rudiantara memberi sambutan saat acara Deklarasi Internet Bebas Hoax dalam Pilkada 2018, Jakarta, Rabu (31/1). Dalam kegiatan ini ditandatangani nota kesepakatan aksi antara Bawaslu, Kemkominfo dan KPU. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Di sisi lain, kucuran dana untuk startup Indonesia pun kian bertumbuh. Terbaru, ada Google yang ikut menanamkan investasi ke Go-Jek. 

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara pun menilai, kucuran dana asing tersebut bisa memicu semakin banyak investor besar dalam negeri melakukan hal serupa.

"Masuknya investor asing menunjukkan kepercayaan mereka terhadap unicorn dan perusahaan teknologi Indonesia. Ini momentum baik untuk investor nasional untuk masuk agar mereka juga mendapatkan ‘kue’ dari unicorn Indonesia,” tuturnya. 

Kehadiran investor lokal, terutama dengan dana besar, sekaligus akan membuat lebih banyak investor asing masuk ke Indonesia. Hal ini akan membuat lebih banyak startup unicorn lahir di Indonesia.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya