Opera dan Worldreader Hadirkan Ribuan E-Book untuk Generasi Muda Indonesia

Opera dan Worldreader bembuat buku menjadi lebih mudah dijangkau melalui telpon genggam.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 21 Feb 2018, 18:10 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2018, 18:10 WIB
Opera dan Worldreader Hadirkan Ribuan E-Book untuk Generasi Muda Indonesia
Opera dan Worldreader bembuat buku menjadi lebih mudah dijangkau melalui telpon genggam.

Liputan6.com, Jakarta Sekarang, 265.4 juta masyarakat Indonesia sudah dapat membaca buku dimanapun dan kapanpun melalui telepon genggamnya. Hal ini berkat aplikasi Worldreader Mobile Web (WRM-Web) yang dapat diakses dengan mudah melalui Opera.

Perusahaan teknologi pengembang Opera Mini dan browser Opera, telah menambahkan fitur perpustakaan raksasa, Worldreader sebagai bookmark di aplikasi Opera Mini. Setiap orang yang memiliki telepon genggam berakses internet dapat memiliki perpustakaan digital yang terdiri dari puluhan ribu judul buku yang disediakan Worldreader melalui Opera Mini.  

Sebuah riset dari We Are Social menunjukkan 132.7 juta orang atau sebanyak 50% total populasi masyarakat Indonesia adalah pengguna aktif internet dengan rata-rata waktu akses selama 8 jam dan 51 menit per hari. Angka tersebut secara tidak langsung menjelaskan bahwa saat ini perkembangan internet di Indonesia tumbuh dengan sangat pesat. Situasi ini kemudian memunculkan pertanyaan apakah sebenarnya yang masyarakat Indonesia lakukan dengan internet.

Per Januari 2018, data dari statista.com menunjukkan sebuah fakta bahwa 44 persen populasi masyarakat dewasa Indonesia menggunakan smartphone untuk mengambil foto dan video dimana hanya tiga persen yang menggunakannya untuk membaca buku maupun majalah digital. Hal tersebut menyebabkan Indonesia berada di posisi kedua terakhir dalam hal minat baca. Sebuah studi dari Central Connecticut State University di tahun 2016 mengenai “Most Literate Nations in the World” menempatkan Indonesia sebagai negara ke-60 dari total keseluruhan 61 negara.   

Sementara itu, studi dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menunjukkan persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0.01 persen atau 1 berbanding 10.000.

Salah satu penyebab dari rendahnya minat baca di Indonesia adalah sulitnya akses terhadap buku. Oleh karena itu, Opera dan Worldreader bermaksud untuk memperluas akses terhadap e-book dan memberdayakan masyarakat Indonesia mengenai pentingnya membaca buku untuk meningkatkan berbagai aspek dalam kehidupan kita.

“Worldreader ingin memastikan bahwa seluruh dunia memiliki akses terhadap buku yang mereka butuhkan dan inginkan. Melalui kerjasama dengan Opera, kami dapat memperluas jangkauan kami termasuk masyarakat Indonesia dan kami pun optimis dapat mencapai target 12 juta pembaca di akhir tahun 2018 ini,” ungkap Colin McElwee, Co-Founder of Worldreader.

Opera menempatkan aplikasi Worldreader di tempat yang sangat strategis pada Opera Mini speed-dial, tidak jauh dari Wikipedia karena akses terhadap membaca dan akses terhadap pengetahuan saling melengkapi.

Jatu Anggraeni, Content Editorial Lead Opera Software AS di Indonesia  mengungkapkan Opera lebih dari sekedar browser. Sebagai perusahaan teknologi terkemuka, kami selalu berkomitmen untuk meningkatkan produk dan terus menghadirkan konten terbaik untuk para pengguna setia.

"Kami percaya bahwa membaca memberikan kesempatan unik untuk dapat lebih memahami suatu topik atau konsep yang ingin kita ketahui dan mampu memperluas pengetahuan serta meningkatkan pengembangan diri dalam berbagai aspek. Kami membawa perubahan ini melalui kerjasama dengan Worldreader, menyediakan lebih dari 40.000 e-book terbaik yang dapat diakses dengan Opera Mini. Kami pun memilih buku yang akan dihadirkan dengan harapan dapat memberikan berbagai buku yang baru, relevan, dan menarik yang tersedia dalam 70 kategori dan dalam 43 bahasa,kata Jatu Anggraeni.

 

Opera dan Worldreader Hadirkan Ribuan E-Book untuk Generasi Muda Indonesia
Opera dan Worldreader bembuat buku menjadi lebih mudah dijangkau melalui telpon genggam.

Semakin Banyak Membaca, Semakin Lebih Baik Diri Kita

Kebiasaan membaca diketahui dapat membawa berbagai manfaat baik, seperti memperkenalkan generasi muda pada kosakata baru dan membantu pelajar dalam memahami maupun menyerap informasi atau konsep baru di sekolah.

Selain itu, membaca juga dapat mengasah kemampuan otak yang berguna untuk menurunkan risiko terkena penyakit Alzheimer di usia lanjut. Kita juga mungkin tidak menyadari bahwa kebiasaan membaca buku fiksi dapat meningkatkan empati dan hubungan dengan sesama, karena kecenderungan untuk menempatkan posisi kita pada cara pandang tokoh dalam cerita sehingga kita pun dapat merasakan perasaannya.

“Kami berharap kerjasama yang dilakukan Opera dan Worldreader dapat memberikan dampak positif untuk masyarakat Indonesia dan membuat negara kita menjadi lebih terhubung, kuat, dan berpendidikan,” tambah Jatu.  

Selain berbagai keuntungan dari membaca buku yang disebutkan sebelumnya, membaca juga tentu membantu kita dalam memperkaya pengetahuan dan meningkatkan kualitas diri pada berbagai aspek ataupun area yang sedang digeluti.

Chelsea Islan, seorang aktris muda berbakat yang juga merupakan Brand Ambassador Opera di Indonesia selalu menyempatkan diri untuk membaca agar dapat lebih memahami karakter tertentu yang akan diperankannya.

Ia mengakui bahwa sebagai seorang aktris, membaca telah menjadi suatu keharusan bagi saya, karena dengan membaca saya dapat memahami suatu karakter dengan mendalam sehingga dapat menolong saya dalam memerankannya dengan lebih baik.

"Membaca pun dapat meningkatkan kemampuan berorganisasi saya dalam komunitas sosial yang saya dirikan. Membaca benar-benar menolong karir saya dalam banyak hal. Oleh karena itu, saya sangat mendukung kerjasama Opera dan Worldreader serta terdorong untuk ikut serta dalam gerakan memberdayakan masyarakat Indonesia untuk lebih gemar membaca,” ujar Chelsea.

 

(PR)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya