Meski Tak Besar, Pasar Laptop Indonesia Tetap Menanjak

Menurut Founder & President Director Zyrex, Timothy Sidik, pasar laptop Indonesia tidak turun, tapi naik hanya sedikit.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mar 2018, 17:30 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2018, 17:30 WIB
laptop
Ilustrasi laptop (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan pasar laptop di Tanah Air sepanjang 2018 dilaporkan meningkat.

Kendati demikian, menurut Founder & President Director Zyrex, Timothy Sidik, kenaikan tersebut tak terlalu besar. Berbedar dari pasar laptop luar negeri.

"Pasar laptop tahun 2018 tidak turun tapi naik hanya sedikit. Kalau tidak salah naik di bawah 10 persen," ujarnya kepada awak media di Jakarta, Rabu (28/2/2018), kemarin.

Menurutnya, kecenderungan kenaikan pasar laptop di Indonesia, semestinya harus disyukuri. Sebab, yang terjadi di luar negeri justru sebaliknya. Pasar laptop di luar negeri terjadi penurunan.

"Indonesia mesti bersyukur karena pasar laptop di luar negeri cenderung turun. Turunnya pasar laptop di luar negeri karena mungkin pasar sudah jenuh," kata dia.

Indonesia sebagai negara yang berkembang dengan jumlah penduduk banyak, masih menyisakan ceruk pasar di bisnis laptop ini. Penetrasi penggunaan laptop di Indonesia terbilang masih sedikit.

"Normalnya harus di atas 40 persen penetrasi pengguna laptop, Indonesia masih di bawah 40 persen. Ini artinya, masih ada ruang untuk growth," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Zyrex Kembali Ramaikan Pasar Laptop Indonesia

Laptop Zyrex SKY 232 Xtreme
Laptop Zyrex SKY 232 Xtreme. Dok: Tommy Kurnia

Maka itu, perusahaan yang dipimpinnya, kembali menggencarkan bisnis laptop. Zyrex sebagai produsen lokal, sempat menarik diri di ajang kompetisi persaingan laptop pada rentang waktu antara tahun 2009 sampai 2010. Keputusan itu dilakukan karena persaingan yang tidak sehat.

"Persoalannya yang dikompetisikan hanya, harga, harga, dan harga yang paling murah serta market share. Jadi kami melihat itu bukan suatu bisnis yang sehat, kami mencoba untuk menarik diri," jelasnya.

Kemudian, seiring berjalannya waktu, Zyrex melirik bisnis laptop kembali. Tepatnya pada akhir tahun 2016. Pertimbangannya, persaingannya di bisnis tersebut mulai berubah.

"Lebih meilhat kepada, bahwa sebuah produk itu nilainya apa, layanan service nya apa. Dan akhirnya kami pun kembali," terang dia.


Zyrex Baru Saja Rilis SKY 232

Zyrex SKY 232 Xtreme
Zyrex SKY 232 Xtreme. Dok: Tommy Kurnia

Zyrex meluncurkan laptop terbaru SKY 232 Xtreme yang menargetkan generasi milenial, termasuk kalangan pelajar dan mahasiswa.

Untuk produk-produk mereka, Zyrex menganalisis buying power di pasaran dalam mengoptimalisasi spesifikasi produk.

"Kemampuan pembelian di harga segitu (menengah), tapi dengan catatan produk value-nya bagus," kata Antoni Tiopan, VP of Products, Sales, & Marketing Zyrex pada acara peluncuran laptop terbaru Zyrex di Jakarta, Rabu (28/2/2018). 

Laptop ini mengunggulkan desain ramping dan full metal sehingga nyaman dibawa, sementara layarnya yang full HD (Infinity Edge) berukuran 14 inci dengan resolusi 1920 x 1080 piksel.

Tersedia juga kamera depan 2MP dan digital Mic. Dari segi dapur pacu, performa laptop ini ditopang Intel Celeron Processor N3350 (2M Cache, up to 2.4 GHz), RAM 3GB DDRG, dan penyimpanan 32GB. 

Dilengkapi pula dengan tambahan slot SSD, sementara baterainya berkekuatan 5000mAh/7.4V.

Produk lokal ini memang ditujukan untuk memuaskan kaum urban yang memakai laptop untuk menunjang kehidupan sosial mereka.

Laptop ini harusnya dibanderol Rp 3.299.000, tetapi laptop ini dapat dibeli seharga Rp 2.999.000 lewat JD.id.

Reporter: Fauzan Jamaludin

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya