Bahas Cyberbullying, Melania Trump Kopdar dengan Google Cs

Pertemuan tertutup tersebut kabarnya akan berlangsung di gedung White House, Amerika Serikat (AS).

oleh Jeko I. R. diperbarui 19 Mar 2018, 12:40 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2018, 12:40 WIB
Melania Trump
Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump tiba di Annual Red Cross Gala ke-60 di Mar-a-Lago, Palm Beach, 4 Februari 2017. (AFP)

Liputan6.com, Washington DC - Ibu Negara Amerika Serikat (AS) atau FLOTUS (First Lady of The United States) Melania Trump, diketahui berencana untuk bertemu dengan perusahaan teknologi dalam bidang media sosial (medsos) dalam waktu dekat.

Kabarnya, istri dari Presiden Donald Trump tersebut akan bertemu dengan Google, Facebook, Amazon, Twitter, Microsoft dan Snap, untuk membahas soal aksi cyberbullying yang kian marak terjadi di ranah online.

Menurut informasi yang dilansir Mashable via The Washington Post, Senin (19/3/2018), pokok utama pembahasan pertemuan tertutup ini adalah bagaimana perusahaan besar seperti Google cs bisa mengajarkan nilai berempati dalam berkomunikasi di medsos.

Sayangnya, belum diketahui apakah Melania Trump akan berencana mengeluarkan imbauan khusus bagi perusahaan teknologi untuk berupaya mencegah cyberbullying.

Yang pasti, pertemuan tertutup itu juga akan melibatkan jajaran eksekutif beserta petinggi dari masing-masing perusahaan.

Melania Trump belum lama ini mengaku kalau ia sangat concern dengan media sosial. Lucunya, ia sendiri tidak bisa mengontrol polah suaminya di Twitter.

Donald Trump 'Vokal' di Twitter

[Bintang] Donald Trump
Donald Trump punya alasan kenapa dirinya sangat suka menyantap menu McDonald's. (Sumber Foto: Kapanlagi.com)

Saat berbincang dengan CNN, Melania mengatakan pernah mencoba menjauhkan Trump dari aktivitas media sosialnya. Namun usaha yang dilakukannya tersebut berkali-kali gagal, Trump tetap saja menggunakan media sosial.

Trump memiliki pengikut sebanyak 7,5 juta orang di Twitter. Begitu pun pengikut yang jumlahnya tidak kalah banyak di Facebook.

Di media sosial, Trump membual tentang kehebatan media sosial, mengatakan hal ini memberinya keuntungan yang sangat besar dibandingkan rivalnya karena dia memiliki jangkauan yang luas.

Trump mengatakan akan mengurangi penggunaan kata-kata tajamnya, namun tetap menggunakan Twitter-nya. Trump bersikeras ia menyusun cuitannya sendiri dan tidak menjalankan posting terakhir grup penasihat atau grup tertentu.

"Selama di kantor, saya hanya meneriaki tweet saya pada salah satu wanita muda di kantor yang kemudian mengetik dan mengunggahnya di Twitter”, ujar Trump. “Tapi selama malam hari, setelah jam 7 atau lebih, saya selalu melakukannya sendiri."

Akun Twitter Donald Trump Sempat Hilang

Donald Trump Tinjau Tembok Prototipe di San Diego
Presiden AS, Donald Trump berbincang saat melakukan perjalanan untuk melihat prototipe tembok perbatasan AS dan Meksiko di San Diego, Selasa (13/3). Tembok ini adalah perwujudan dari janji Trump pada kampanye presiden 2016 lalu. (AP/Evan Vucci)

Belum lama ini, seorang pegawai Twitter menonaktifkan akun Twitter pribadi Presiden Donald Trump di hari terakhirnya bekerja.

Dalam pernyataan resmi perusahaan yang dirilis Kamis, 2 November waktu setempat, aksi si pegawai tersebut dianggap sebuah kesengajaan.

Sebagaimana dikutip dari The Guardian, Jumat (3/11/2017), gara-gara aksi pegawai yang tidak disebutkan namanya itu, akun Twitter Donald Trump @realDonaldTrump sempat hilang selama 11 menit.

Kejadian ini diperkirakan terjadi sekitar pukul 11 siang GMT. Akibatnya, siapa pun yang mencari akun @realDonaldTrump pada waktu tersebut akan menemukan tulisan "Sorry, that page doesn't exist!"

"Akun tersebut sempat hilang selama 11 menit dan kini telah dikembalikan. Kami terus melakukan investigasi dan mencegah agar hal ini tidak terjadi kembali," demikian pernyataan Twitter.

Setelah investigasi dilakukan, terkuak bahwa hal tersebut bukanlah sebuah human error, melainkan kesengajaan seorang karyawan di hari terakhirnya bekerja sebagai karyawan Twitter.

"Berdasarkan investigasi, kami mengetahui tindakan tersebut dilakukan oleh seorang karyawan bagian dukungan pelanggan di hari terakhirnya bekerja. Kami pun mengadakan peninjauan terkait hal ini," kata Twitter.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya