Liputan6.com, Jakarta - Grab resmi mengakuisisi bisnis Uber di Asia Tenggara. Akuisisi ini tidak hanya membuat pengamat bisnis geger karena Uber dianggap telah "kalah".
Di sisi lain, pengguna merasa resah. Mereka mengungkapkannya lewat jejaring sosial Twitter.
Advertisement
Baca Juga
Mengapa demikian? Ternyata ada beberapa isu yang masih simpang siur, seperti masalah persaingan harga, sampai tentang saldo mereka.
Berikut beberapa cuitan warganet mengenai akuisisi Grab terhadap Uber.
1. Saldo Masih Banyak
Warganet ini bingung akibat saldonya di kredit Uber masih Rp 200 ribu. Akun bernama @tiaratsalsa pun tidak tahu bagaimana cara menghabiskan saldo yang ia miliki.
hingga masih ada saldo 200k di uber kredit gimana ngabisinnya dah pic.twitter.com/q25tfHxlQE
— Tiara Tsalsa Amaranggana (@tiaratsalsa) March 26, 2018
2. Belum Ada Kejelasan
Akun @nohimitsuwar melemparkan pertanyaan mengenai kredit dari Uber Gift yang ia miliki. Ia ingin mengetahui apakah kelak saldonya masih bisa dipakai dengan Grab.
@Uber_IDN saya punya kredit dari UBER gift card.. apakah saat akuisisi 2 minggu yg akan datang nominal saldo uber juga ikut ditransfer ke saldo grab pay?
— Handoko Suhardi (@nohimitsuwar) March 26, 2018
3. Belum Ada Kepastian
Sampai saat ini belum banyak pengguna yang mengetahui seluk-beluk penggabungan Uber dan Grab. Wajar saja apabila pengguna bertanya-tanya.
@GrabID Min,mau tanya. Kan skrg uber sm grab udh kerja sama. Kalo msh ada saldo uber gift di apps ubernya, apa bisa nanti dipakai di apps grab? Makasi 🙏
— M.F.Amelia (@mf2amelia) March 26, 2018
Akankah Persaingan Harga Tetap Sehat?
Ada pula warganet yang mempertanyakan persaingan harga dalam lingkup transportasi online.
4. Masalah Diskon
Uber pun dikenal suka memberikan diskon yang membantu para pelanggan.
Gabungan Grab dan Uber membuat warganet ini mempertanyakan kehadiran diskon yang sering diberikan Uber.
Uber gabung sama grab. Diskon 50% yang selalu di dapet dari uber bakal ada lagi ga sih?
— RMP (@roniMputra) March 26, 2018
5. Persaingan Harga
Saat harga salah satu transportasi online sedang naik, maka pengguna tinggal mengecek aplikasi saingan untuk mendapat harga yang lebih pas.
Dengan bergabungnya Uber dan Grab, warganet pun penasaran dan khawatir mengenai masalah biaya.
Kalo uber gabung sama grab trus pas gojek dan grab lagi high fare ku harus order apa dong? Tolong dong ini permasalahan krusial kaum mepet mepet jam ontime, thanks
— Rahmah (@ishishmen) March 26, 2018
6. Butuh Restu Warganet
Kemungkinan bila tidak segera ada klarifikasi komprehensif mengenai hal-hal terkait Uber dan Grab, maka tak aneh warganet agar terus menerus bertanya.
Uber kawin sama grab. Semoga perkawinan mereka gak bikin harga jadi naik, biar direstuin sama netizen
— Adesina N. Khoironi (@adhesinaa) March 26, 2018
Advertisement
Menyaingi Gojek?
7. Berkolaborasi untuk Melawan Gojek?
Dengan adanya akusisi ini, maka gojek pun menjadi pesaing tunggal Grab dalam menguasai transportasi online Indonesia.
Uber gabung grab? Sekongkol nyaingin gojek 😂
— Yossi Nurhidayati (@yossioccy) March 26, 2018
8. Pertarungan Selesai
Oleh beberapa kalangan di media internasional, hal ini dilihat sebagai "kekalahan" Uber di Asia Tenggara. Walau Uber menguasai transportasi online di Amerika Serikat (AS), tapi mereka kerap menemui saingan kuat di luar AS.
Pertarungan Uber dan Grab sudah selesai di Asia Tenggara, Uber bergabung ke GrabSemacam swing voter gitu ya.. dari 3, sekarang jadi tinggal 2 di IndoGrab vs Gojek
— Penikmat wangi Kopi (@OmFerri) March 26, 2018
(Tom/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: