Penjelasan Lengkap Bos Grab Indonesia soal Akuisisi Uber

Menurut CEO Grab Ridzki Kramadribata, akusisi ini akan merupakan langkah untuk menciptakan platform yang melayani masyarakat dengan lebih baik.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 26 Mar 2018, 15:28 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2018, 15:28 WIB
Grab
Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Liputan6.com, Jakarta - Grab telah memastikan diri mengakuisisi seluruh bisnis Uber di Asia Tenggara. Dengan demikian, Grab akan mengambil alih operasional dan aset Uber di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Menindaklanjuti akuisisi ini, Managing Director, Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata pun menyampaikan surat pada seluruh mitra agen, pengemudi, rekanan merchant, dan penumpang layanan tersebut.

Dalam keterangan yang diterima Tekno Liputan6.com Senin (26/3/2018), Ridzki menuturkan, akuisisi ini akan merupakan langkah untuk menciptakan platform yang melayani masyarakat dengan lebih baik.

Platform terpadu ini akan melayani kebutuhan perjalanan, pengantaran, dan pembayaraan jutaan orang setiap harinya di 117 kota di Indoensia.

"Dengan jumlah mitra yang lebih besar di platform kami, kebutuhan transportasi penumpang akan lebih cepat terpenuhi. Penumpang dapat menikmati waktu tunggu yang lebih singkat, lebih nyaman, dan terjangkau melalui satu aplikasi," tuturnya.

Tak hanya itu, Grab juga sudah mengembangkan program loyalitas bagi para konsumen, yakni GrabRewards. Melalui program ini, startup asal Malaysia itu ingin memberikan nilai lebih bagi penggunanya.

"Untuk mitra pengemudi Grab, Anda akan merasakan pendapatan yang lebih tinggi dengan lebih banyak pemesanan perjalanan. Kami sangat bersemangat untuk mendukung Anda dan keluarga melalui berbagai cara. Terlebih, Anda sudah memercayakan kami untuk membangun platform yang dapat membantu semuanya," tuturnya.

Lebih lanjut, ia juga menuturkan, akuisisi bisnis pengantaran makanan Uber akan turut berimbas pada layanan perusahaannya.

Sebab, Grab berencana untuk mengembangkan GrabFood lebih pesat dan membuka lebih kesempatan kerja sebagai kurir pengantaran.

"Saya sangat bersemangat mengetahui kami berada di posisi tepat untuk membangun masa depan, rangkaian solusi jangka panjang untuk menjawab tantangan utama di Indonesia, termasuk kemacetan, inklusi keuangan, dan peningkatan pendapatan bagi keluarga mitra kami," ujar Ridzki.

Grab Sah Akuisisi Uber di Asia Tenggara

UberDelivery
Layanan pengiriman barang milik Uber, UberDelivery mulai beroperasi di Indonesia (Sumber: Uber)

Sekadar informasi, Grab sendiri baru saja mengumumkan telah resmi mengakuisisi layanan Uber di Asia Tenggara. Meski tak diungkap nilainya, kesepakatan ini disebut menjadi yang terbesar antara perusahaan internet di Asia Tenggara.

Nantinya, Grab akan mengintegrasikan layanan pemesanan kendaraan dan pesan antar makanan uber di kawasan Asia Tenggara ke platform milik Grab.

Melalui penggabungan bisnis ini, Grab berambisi menjadi platform mobile online-to-offline (O2O) nomor satu di Asia Tenggara sekaligus menjadi pemain utama dalam bisnis layanan pesan-antar-makanan.

Sebagai bagian dari akuisisi, Uber akan memiliki 27,5 persen saham di Grab dan CEO Uber Dara Khosrowshahi akan bergabung dengan dewan direksi Grab.

"Akuisisi yang diumumkan hari ini menjadi tonggak dari dimulainya era baru. Penggabungan bisnis ini melahirkan pemimpin dalam platform dan efisiensi biaya di kawasan Asia Tenggara. Bersama Uber, kini kami berada di posisi yang semakin tepat untuk memberikan layanan terbaik," tutur CEO Grab Anthony Tan.

Untuk mengurangi disrupsi, Grab dan Uber akan bekerja sama untuk segera melakukan migrasi mitra pengemudi dan penumpang Uber. Hal itu juga berlaku untuk rekanan merchant termasuk rekanan pengantaran Uber Eats ke platform Grab.

Rencana Grab Jadi Mobile Platform O2O Terkemuka Asia Tenggara

Ilustrasi Grab
Ilustrasi Grab

Grab juga sudah menyusun rencana untuk menjadi platform mobile O2O nomor satu di Asia Tenggara.

Salah satunya adalah adalah mengembangkan GrabFood yang tersedia di Indonesia dan Thailand ke Singapura dan Malaysia, menyusul integrasi dengan Uber Eats.

Rencananya, GrabFood akan tersedia di seluruh negara besar Asia Tenggara pada semester pertama 2018. Grab berencana berkolaborasi dengan pemerintah dan operator transportasi publik di tiap negara untuk menciptakan pengalaman terbaik. 

Tak hanya itu, perusahaan akan mengembangkan rangkaian layanan dalam Grab Financial, antara lain pembayaran mobile, micro-financing, asuransi dan layanan keuangan lain. GrabPay nantinya juga tersedia di seluruh negara besar Asia Tengara pada penghujung tahun 2018.

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya