Warganet Enggan Restui 'Perkawinan' Grab dan Uber

Warganet kebingungan karena Uber dicaplok oleh Grab. Bukan hanya di Indonesia, ternyata warga Asia Tenggara lain juga resah karena masalah tarif.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 27 Mar 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2018, 07:30 WIB
Reaksi Warganet Negeri Jiran tentang Akuisisi Uber
Reaksi Warganet Negeri Jiran tentang Akuisisi Uber. Dok: @UyainaArshad

Liputan6.com, Jakarta - Grab resmi mengakuisisi Uber di seluruh Asia Tenggara. Nasib pengemudi Uber pun direncanakan akan dipindah ke Grab, termasuk di Indonesia.

Namun, akuisisi yang dilakukan Grab membuat bingung warganet Indonesia, terutama mereka yang masih memiliki saldo Gift Card di Uber.

Tidak hanya di Indonesia, warganet di negara-negara tetangga pun turut menyuarakan kegundahan mereka, terutama perihal harga yang ditakuti akan naik karena di negara mereka Grab dikhawatirkan menjadi pemain tunggal.

Berikut reaksi warganet dari negara-negara Asia Tenggara, yaitu Filipina, Malaysia, dan Singapura, mengenai akuisisi Grab terhadap Uber.

1. Masalah Persaingan

Seorang pengguna Twitter asal Negeri Jiran lebih suka bila Uber dan Grab masih menjadi rival, alasannya adalah ia dapat memilih tarif yang lebih murah sebab harga bersaing.

Tetapi sekarang ia dibuat tidak bisa berkata-kata akibat akuisisi ini.

 2. Khawatir Harga Tidak Bersaing

Pengguna lain cuma bisa tersenyum getir lewat emoji terhadap akuisisi ini. Kekhawatiran pun serupa, yakni mengenai harga yang dikhawatirkan tidak bersaing. 

Khawatir Monopoli

Ini 9 Keuntungan Menggunakan Grab for Work
Ini 9 Keuntungan Menggunakan Grab for Work

Sejumlah pengguna khawatir akan monopoli bisnis Grab, terutama di Filipina.

3. Kompetisi itu Penting

Pengguna dari Filipina, @santoskiko_ yakin akan ada kenaikan harga akibat akuisisi Uber.

"Kompetisi itu penting untuk peningkatan kualitas layanan untuk harga yang terjangkau dan kompetitif," cuitnya.

4. Monopoli dapat Melahirkan Korupsi

Penulis asal Filipina, Irish Christianne Dizon, juga menyuarakan pendapatnya terkait hal-hal yang bisa terjadi akibat monopoli, karena hal itu dapat mempengaruhi pelayanan.

"Saya tidak setuju dengan merging antara Uber dan Grab di SEA (Southeast Asia/Asia Tenggara). Saya tidak menyukai monopoli dalam segala bentuk. Hal demikian melahirkan sifat medioker dan korupsi," ujarnya.

Promo Sangat Diharapkan

Resmi 'Dipoles', Apa yang Baru di Aplikasi Grab?
Ilustrasi Driver Grab dengan Helm Baru (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Uber ternyata dikenal royal dalam memberikan berbagai promo bagi konsumen.

Dengan diakuisisinya Uber, maka para penumpang berharap promo akan terus hadir.

5. Uber Masih Dicintai

Seorang pengguna Twitter dari Quezon City menganggap Uber masih lebih murah dan jarang membatalkan order.

Uber pun juga lebih fleksibel karena dapat mengubah tempat tujuan.

 6. Membantu Kalangan Pelajar

Seorang pelajar dari Negeri Jiran menungkapkan promo dari Uber memberikan keringanan bagi para pelajar.

Tak heran bila ada yang merasa kehilangan dengan kepergian layanan Uber. 

 7. Diharapkan Ada Promo Tiap Minggu

Sama seperti sebelumnya, kode-kode promo amat membantu para penumpang.

Sehingga Grab diharapkan menyediakan berbagai promo yang meringankan tarif.

 

8. Pemerintah Diminta Memperbaiki Transportasi Publik

Poin terakhir ini mungkin dapat disetujui oleh banyak warga Asia Tenggara.

Apabila transportasi publik sudah semakin memadai, berkualitas, dan terjangkau, tentunya para warga tidak perlu kesulitan mencari moda transportasi yang memakan biaya mahal.

(Tom/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya