Resmi, Oculus Go Akhirnya Meluncur untuk Publik

Oculus Go hadir dengan dua opsi memori, yakni 32GB dan 64GB.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 02 Mei 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2018, 14:00 WIB
Oculus Go
Oculus Go kini sudah resmi dilepas ke pasaran (sumber: oculus.com)

Liputan6.com, Jakarta - Bersamaan dengan konferensi pengembang F8, Facebook akhirnya secara resmi memperkenalkan virtual reality (VR) headset anyar bernama Oculus Go. Tak butuh waktu lama, headset itu dipastikan akan langsung dilepas ke pasaran.

Dikutip dari Tech Crunch, Rabu (2/5/2018), headset ini mampu berdiri sendiri alias tak perlu terhubung dengan perangkat lain, seperti smarpthone atau komputer. Karena itu, Oculus Go hadir dalam dua pilihan memori.

Untuk headset dengan memori 32GB, Oculusmembanderolnya dengan harga US$ 199. Sementara Oculus Go yang memiliki memori 64GB dilepas ke pasaran dengan harga US$ 249.

Dari sisi spesifikasi, headset ini memiliki layar LCD WQHD berukuran 5,5 inci dan mampu berjalan pada 60Hz atau 72Hz. Headset ini dipersenjatai dengan Snapdragon 821 Mobile VR Platform dari Qualcomm.

Oculus Go sudah didukung dengan speaker dan mikrofon yang terintegrasi. Facebook mengklaim baterai headset ini dapat bertahan 1,5 hingga 2 jam saat dipakai bermain gim dan 2 hingga 2,5 jam ketika menonton video.

Facebook juga menyertakan sebuah kontroler yang dapat digunakan dengan baterai AA. Kontroler ini tampil ringkas dengan menyediakan satu touch pad, satu pelatuk, dan tombol Back maupun Home.

Adapun pengguna dapat men-download konten untuk perangkat ini di Oculus Store. Ada sekitar 1.000 judul gim dan aplikasi yang sudah tersedia, termasuk beberapa di antaranya adalah Republique VR dan Anshar Online.


Zuckerberg Ungkap Oculus Go Tahun Lalu

Bos Facebook Ingin Lebih Serius Boyong `Oculus Rift`
Mark Zuckerberg menyatakan visinya lebih serius untuk membawa perangkat virtual reality Oculus Rift

Sekadar informasi, keberadaan Oculus Go sebenarnya telah diungkap oleh Mark Zuckerberg pada Oktober 2017. Ketika itu, ia mengungkap headset ini tampil sebagai produk mandiri dan dibanderol dengan harga terjangkau.

Meski tak menuturkan banyak hal, ia menyebut headset ini akan hadir pada awal 2018. Lebih lanjut ia menuturkan. Headset ini akan menjadi jembatan antara VR headset untuk mobile dan VR headset berbasis komputer.

Ketika itu, Hugo Barra juga menuturkan, headset akan dibekali generasi terbaru dari lensa yang ada di Oculus Rift. Perangkat ini nantinya memiliki layar built-in yang menawarkan sudut pandang lebih luas dan gambar lebih tajam.

"Oculus Go menawarkan cara lebih mudah bagi orang-orang untuk merasakan VR," tutur Barra. Karena perangkat ini akan dibekali speaker, pengguna tak membutuhkan headphone saat memakainya.

Kedatangan Barra di Facebook untuk mengembangkan VR, memang menjadi bagian dari rencana Facebook ke depannya. Baik Zuckerberg dan Barra percaya, teknologi tersebut dapat menjadi platform komputasi masa depan.


Xiaomi Bakal Garap Oculus Go untuk Facebook

Facebook
Desain VR headset terbaru Oculus besutan Xiaomi (sumber: oculus)

Sebelumnya, Facebook juga telah mengumumkan akan bekerja sama dengan Xiaomi untuk menggarap virtual reality (VR) headset terbaru Facebook, yakni Oculus Go.

Pengumuman tersebut diungkapkan langsung oleh VP VR Facebook, Hugo Barra, yang juga mantan petinggi Xiaomi di ajang CES 2018.

Headset ini akan didukung dengan Snapdragon 821. Nantinya, Xiaomi juga membesut perangkat serupa khusus pasar Tiongkok yang diberi nama Mi VR Standalone.

"Xiaomi merupakan rekan hardware kami untuk peluncuran Oculus Go secara global," tutur Barra. Dalam keterangan dari blog resmi Oculus, baik Oculus Go dan Mi VR Standalone memiliki spesifikasi dan desain yang sama.

Keduanya, juga mendukung Oculus Mobile SDK, yang memungkinkan pengembang Oculus merilis kontennya untuk platform Mi VR di Tiongkok.

Nantinya, Xiaomi juga akan bekerja sama langsung dengan pengembang Oculus untuk melokalisasi sejumlah konten dari Oculus Store dan memboyongnya ke Mi VR Store.

Langkah ini diambil, sebab peraturan di Tiongkok mewajibkan perusahaan asing bekerja sama dengan perusahaan Tiongkok untuk memasarkan produknya di negara tersebut.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya