Liputan6.com, Jakarta - Daya tarik Instagram diprediksi akan konsisten terus meningkat di ranah aplikasi.
Untuk diketahui, Instagram telah diakuisi Facebook pada 2012. Saat itu, penggunanya masih berada di angka 50 juta orang.
Sekarang, apabila Instagram adalah perusahaan yang berdiri sendiri, mereka ditaksir memiliki nilai sebesar US$ 100 miliar dolar atau sekitar Rp 1.417 triliun, demikian laporan Bloomberg, Selasa (26/8/2018).
Advertisement
Baca Juga
Jumlah tersebut sangat fantastis mengingat pada 2012 lalu Facebook hanya menggelontorkan uang sebanyak US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun untuk membeli Instagram.
Instagram sendiri baru saja meraih pengguna aktif sebanyak satu miliar, angka jumlah pengguna mereka diproyeksi bertambah menjadi dua miliar dalam lima tahun ke depan.
Salah satu faktornya adalah platform tersebut populer di kalangan anak-anak muda, bahkan pamornya melebihi Facebook yang perkembangan penggunanya lebih lamban dan stagnan.
Kehadiran banyaknya anak-anak muda di Instagram juga menjadikannya daya magnet tersendiri bagi para pengiklan.
Instagram Kantongi 1 Miliar Pengguna di Seluruh Dunia
Instagram sendiri baru saja mengumumkan bahwa mereka sudah mengantongi satu miliar pengguna dari seluruh dunia.
Jumlah ini jelas terbilang sangat besar dengan peningkatan yang signifikan, mengingat pada September 2017 mereka masih memiliki 800 juta pengguna.
Dengan demikian, hanya dalam waktu beberapa bulan, media sosial berbagi foto dan video milik Facebook ini mampu meraup pertumbuhan 200 juta pengguna baru.
CEO dan pendiri Instagram Kevin Systrom pun memberikan tanggapannya terhadap jumlah pengguna Instagram yang sebegitu besar. Menurutnya, pencapaian ini adalah hal yang sangat menakjubkan.
"Sangat menakjubkan, aku dan Mike (rekan pendiri Instagram) tidak menyangka hal ini akan terjadi," ujar Kevin dalam gelaran khusus Instagram yang diadakan pada Rabu pagi (20/6/2018), sebagaimana dilansir The Verge.
Namun demikian, Kevin tak mengungkap alasan di balik pertumbuhan pesat pengguna baru ini. Kalau pada tahun lalu, pertumbuhan pengguna baru dipicu oleh peluncuran fitur Instagram Stories.
Bisa jadi, pertumbuhan pengguna baru ini disebabkan beberapa fitur anyar yang meluncur di Instagram belakangan ini, seperti kehadiran fitur GIF, Emoji Slider, serta polling di Instagram Stories.
Advertisement
Instagram Bakal Peringatkan Pengguna Jika Main Terlalu Lama
Seperti diwartakan sebelumnya, Instagram tengah menyiapkan fitur ‘anti kecanduan’ bagi penggunanya. Fitur tersebut siap diuji coba dan akan meluncur dalam waktu dekat.
Sebagaimana dilansir Mashable pada Rabu (20/6/2018), fitur yang konon bakal diberi nama “Usage Insights” ini nantinya akan memberikan durasi berapa lama pengguna memakai Instagram. Jika kelewat batas waktu, pengguna akan diberikan notifikasi.
Menariknya, bocoran screenshot yang diungkap salah satu tim pengembang Instagram, memperlihatkan kalau pengguna bisa mengatur waktu normal membuka Instagram.
Misal, pengguna bisa mengatur durasi hanya satu jam. Jika sudah lewat dari satu jam, Instagram langsung akan mengingatkan pengguna.
Instagram is testing "Daily Reminder" in the new "Manage Your Time" in the testing "Usage Insight"as i previously spotted https://t.co/J2QYi24mrN pic.twitter.com/RF6GqH8rOf
— Jane Manchun Wong (@wongmjane) June 16, 2018
Untuk diketahui, fitur ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Instagram mengenai dampak internet terhadap kehidupan.
CEO Instagram Kevin Systrom, merasa Instagram perlu membuat pengguna untuk jeda dari kegiatan online untuk sementara waktu. Oleh sebab itu, kehadiran fitur baru ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusinya.
Systrom memang tidak secara eksplisit menyebutkan nama fitur baru tersebut. Keberadaan fitur ini ditemukan oleh Jane Manchun Wong, di dalam kode sumber aplikasi Instagram.
Temuan Wong pertama kali dilaporkan oleh Tech Crunch, yang kemudian dikonfirmasi oleh Systrom. Fitur baru itu bernama "Usage Insights", yang akan memperlihatkan kepada pengguna "time spent", yakni waktu yang dihabiskan pengguna di Instagram.
"Kami membuat tools yang akan membantu komunitas Instagram agar lebih mengetahui tentang waktu yang mereka habiskan di Instagram. Kami memahami bagaimana dampak online memengaruhi orang-orang adalah hal yang penting dan ini merupakan tanggung jawab semua perusahaan. Kami ingin menjadi bagian dari solusi dan saya mengambil tanggung jawab itu dengan serius," jelas Systrom melalui akun Twitter miliknya.
(Tom/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: