Huawei Berambisi Bisa Kuasai Pasar Smartphone Tahun Depan

Setelah berhasil menjadi vendor nomor dua di dunia per kuartal II 2018, perusahaan menaikkan targetnya.

oleh Andina Librianty diperbarui 06 Agu 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2018, 09:00 WIB
Logo Huawei
Huawei (Foto: Huawei)

Liputan6.com, Jakarta - Huawei bergerak kian agresif di pasar smartphone. Setelah berhasil menjadi vendor nomor dua di dunia per kuartal II 2018, perusahaan menaikkan targetnya.

Dilansir Reuters, Senin (6/8/2018), Huawei menaikkan prediksi untuk pengapalan smartphone pada tahun ini.

Perusahaan asal Tiongkok itu memperkirakan mampu mengapalkan lebih dari 200 juta unit smartphone sepanjang 2018, serta bisa menjadi vendor nomor satu di dunia pada kuartal akhir 2019.

Huawei memperkirakan pengapalan smartphone besutannya pada tahun ini akan melebihi target awal. Optimisme ini diperlihatkan perusahaan usai berhasil mengapalkan lebih dari 95 juta unit pada semester I 2018.

"Saya pikir tidak ada masalah jika kami menjadi nomor dua di dunia pada tahun depan, tapi pada kuartal IV, mungkin kami menjadi nomor I," ungkap CEO Consumer Business Group Huawei, Richard Yu.

Saat ini, pasar smartphone dunia masih didominasi oleh Samsung. Berdasarkan data IDC per kuartal II 2018, kompetitor asal Negeri Ginseng itu menguasai pasar dengan 71,5 juta unit pengapalan smartphone dan 20,9 persen pangsa pasar.

Kontribusi Penting Eropa dan Tiongkok

Audio Laboratory milik Huawei
Audio Laboratory milik Huawei (Foto: Huawei)

Sudah menjadi rahasia umum, pasar Eropa dan Tiongkok merupakan kunci kesuksesan Huawei. Yu pun menghubungkan pertumbuhan bisnis smartphone Huawei dengan penjualan yang kuat di kedua wilayah tersebut berkat kehadiran berbagai produk premium seperti seri P20.

Pasar Tiongkok merupakan kunci bagi Huawei disebabkan terhalangnya bisnis perusahaan di Amerika Serikat (AS), Australia dan sejumlah wilayah lain terkait dugaan menjadi mata-mata Pemerintah Tiongkok. Huawei berulang kali membantah tudingan tersebut.

Yu mengatakan perusahaan sejauh ini tidak bisa melakukan apa pun mencegah "penutupan" pasar AS, karena tidak ada operator seluler besar di negara itu yang menjual smartphone Huawei. Namun, pertumbuhan kuat di beberapa pasar berhasil mengimbanginya.

Pendapatan Tumbuh

Pabrik Huawei
Lini produksi smartphone Huawei di Dongguan City, Guangdong, Tiongkok (Foto: Huawei)

Divisi grup bisnis konsumen Huawei, yang mencakup operasional smartphone, mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 73 persen di wilayah Eropa, Timur Tengah dan Afrika pada semester I 2018. Pendapatan dari Tiongkok tumbuh 37 persen.

Sayangnya, Yu enggan merinci angka pendapatan. Namun, katanya, jumlah tersebut memberikan kontribusi pendapatan yang lebih tinggi dan diyakini akan menjadi sebuah tren lanjutan.

Yu mengatakan, Huawei berhasil meningkatkan pangsa pasar global di pasar premium dengan smartphone di atas US$ 500 pada semester I menjadi 16,4 persen dari 12,8 persen setahun lalu. Penjualan seri P dan Mate dari segmen premium tumbuh 45 persen dari satu tahun lalu.

Huawei berencana menambah 10 ribu toko ritel di seluruh dunia sebelum akhir tahun ini. Perusahaan juga berencana melakukan pengujian internal ponsel 5G pada kuartal IV 2018 untuk dirilis tahun depan.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya