Aruba: Pegawai Senior Jangan Parno dengan Perkembangan Teknologi

Pegawai senior tidak perlu paranoid dengan perkembangan teknologi.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 06 Sep 2018, 11:30 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2018, 11:30 WIB
Smart Factory Aruba
Smart Factory Aruba. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Bangkok - Perusahan penyedia solusi teknologi , Aruba, membuka ajang Atmosphere 2018 APAC di Bangkok.

Topik seperti Internet of Things (IoT) sampai Machine Learning menjadi bahasan utama. Yang tak kalah menarik adalah Smart Digital Workplace.

Tentunya para milenial menyukai konsep Smart Digital Workplace, tetapi apa kabar bagi pegawai yang lebih senior?

Menjawab hal itu, pendiri dan presiden Aruba Keerti Melkote memiliki pengalaman tersendiri pada perusahaan pimpinannya.

"Kami tentunya memiliki pegawai yang beraneka ragam. Dan jelas milenial menyukai itu (Smart Digital Workplace)," ucapnya kepada Tekno Liputan6.com di gelaran Aruba APAC Atmosphere 2018 yang dihelat di Bangkok, Thailand, Rabu (5/9/2018).

Keerti lalu menambahkan, "Ada proses adaptasi untuk pegawai yang lebih tua."

Ketika Aruba bertransformasi menuju model kantor terbaru, Keerti menyebut pegawainya malah senang sebab memahami perubahan itu membawa dampak positif.

"Mereka sekarang bisa melihat bahwa hal ini bisa menjadi lebih baik," ucapnya.

Ia menganggap adanya kekhawatiran terhadap perubahan menuju teknologi karena faktor ketidaktahuan. "Karena kamu tidak tahu, maka kamu takut," jelas Keerti.

Dia menekankan, perkembangan teknologi di tempat kerja, seperti lewat Smart Digital Workplace, justru tidak memaksa pegawai ke sebuah sistem tertentu, melainkan memberikan solusi bagi pegawai agar kantor lebih pas bagi mereka.

"Gagasannya bukan satu dicocokkan untuk semua, gagasannya adalah membuat personalisasi tempat kerja yang pas untukmu," tandasnya.

Karyawan Lebih Puas Kerja di Kantor dengan Teknologi Maju

Aruba Atmosphere 2018 APAC
Aruba Atmosphere 2018 APAC. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Studi terkini menunjukkan bahwa semakin mutakhir teknologi di kantor, para karyawan pun semakin puas. Produktivitas dan motivasi mereka pun ikut meningkat.

Studi tersebut bertajuk "Digital Revolutionaries Unlock the Potential of the Digital Workplace" yang dirilis Aruba, perusahaan penyedia solusi teknologi.

Studi ini melibatkan 7.000 karyawan di 15 negara pada 2015 dan ada hasil menarik mengenai persepsi karyawan mengenai teknologi digital di kantor.

"Tempat kerja adalah cerminan dari dirimu sebagai brand. Tidak hanya untuk mereka yang datang ke tempat usaha Anda, tapi juga bagi para pegawai," ucap Keerti Melkote, pendiri dan presiden Aruba pada pembukaan Atmosphere 2018 APAC.

Dalam studi Aruba, 74 persen responden mengaku lebih puas dalam bekerja berkat teknologi di kantor, 70 persen lebih mungkin mendapat keseimbangan hidup dan kerja, 56 persen lebih termotivasi, dan 75 persen merasa situasi kerja lebih baik.

Angka yang lebih tinggi ditemukan ketika responden ditanya tentang produktivas di kantor.

73 persen melaporkan peningkatan produktivitas dan 71 persen menjadi lebih kolaboratif. 93 persen pegawai juga sepakat penggunaan teknologi digital memberi pengaruh positif di kantor.

"Para perusahaan berusaha menciptakan kembali bisnis mereka menuju digital," ujar Alan Ni, Director of Vertical Marketing Aruba.

Dia menambahkan, 64 persen pegawai takut tertinggal bila perusahaan tidak mengadopsi perkembangan teknologi.

71 persen karyawan pun antusias menyambut meluasnya perkembangan teknologi dalam perusahaan di 5-10 tahun ke depan.

Keerti pun memberi penjelasan mengenai betapa pentingnya teknologi di kantor bagi kaum milenial.

"Untuk milenial terutama, tempat kerja memainkan peran besar. Memiliki tempat kerja yang menarik menambah kebetahan mereka dan dalam mengembangkan bakat," jelas Keerti.

(Tom/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya