Liputan6.com, Jakarta - Setelah beroperasi selama 4 tahun, Google akhirnya memutuskan untuk menghentikan layanan aplikasi email-nya, yakni Inbox.
Dikutip dari laman The Verge, Minggu (15/9/2018), perusahaan raksasa mesin pencari tersebut bakal resmi menghentikan layanan aplikasi Inbox secara total per Maret 2019.
Meski kabar buruk untuk sebagian pengguna setianya, penutupan layanan Inbox ini sudah diprediksi sejak lama.
Advertisement
Sejak dirilis pada 2014 lalu, Inbox dikabarkan jarang mendapatkan pembaruan fitur yang rutin disebar oleh pengembang aplikasi via Google Play Store ataupun App Store.
Baca Juga
Walau jarang mendapatkan update, Google Inbox sebetulnya menawarkan berbagai fitur yang menarik dan tidak ada di dalam layanan email Google lainnya, yakni Gmail.
Adapun fitur yang tidak ada di Gmail, seperti Snoozing yang berfungsi untuk menghapus email dan reminders sementara waktu dari email pengguna.
Sedangkan untuk Bundling, pengguna dapat dengan mudah merapikan email yang diterima berdasarkan kategorinya.
Â
Boyong Snoozing dan Bundling ke Gmail
Jelang ditutupnya Inbox, Google sudah menyediakan salah satu fitur andalan aplikasi tersebut, Snoozing, ketika perusahaan meluncurkan update layanan Gmail-nya baru-baru ini.
Selain Snoozing, Google dikabarkan bakal memboyong fitur Bundling ke dalam layanan Gmail.
Secara keseluruhan, ditutupnya Inbox ini merupakan jalan yang tepat bagi Google agar lebih fokus dalam meningkatkan satu layanan email-nya, yaitu Gmail.
(Vivi Hartini/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement