Liputan6.com, Jakarta - CEO Apple Tim Cook menyebut dirinya sudah sering melihat banyak pihak membongkar iPhone dan mengira-ngira berapa biaya produksi smartphone tersebut.
Namun, setiap kali dia hanya bilang, tak satu pun dari upaya pembongkaran iPhone itu mengungkap seberapa biaya produksi iPhone.
Alih-alih menyebut angka, Cook hanya bilang tidak satu pun yang mendekati biaya pengembangan dan produksi satu unit iPhone.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan, jika diasumsikan biaya lain-lain sebesar 30 persen (dari harga jual) ditambah dengan biaya produksi yang mencapai angka Rp 6,6 jutaan untuk iPhone XS Max, Apple masih tetap untung besar saat menjual sebuah iPhone XS Max.
Tak heran, Apple juga berada di posisi teratas sebagai perusahaan paling kaya di dunia.
Sebagaimana dikutip Phone Arena, Jumat (28/9/2018), Apple merupakan perusahaan yang sangat disiplin dan tidak langsung mengimplementasikan inovasi terbarunya dalam produk anyarnya, seperti pada kebanyakan flagship smartphone Android.
Alih-alih begitu, Apple memilih untuk menunggu teknologi yang dikembangkan agar lebih matang, kemudian melompat ke implementasi dan produksinya.
Nah, hal ini yang dianggap membuat perangkat iPhone kemahalan, sehingga menghadirkan margin keuntungan yang jauh lebih tinggi ketimbang perusahaan lainnya.
Meski begitu, Apple mau tak mau harus mulai agresif menghadirkan inovasi baru mereka ke perangkat flagship terbarunya agar tetap kompetitif di pasaran.
Rogoh Kantong Lebih Dalam
Misalnya saja, kemampuan TrueDepth kamera yang dipakai untuk FaceID pada iPhone terbarunya (yang sebelumnya sudah diperkenalkan pada iPhone X), hingga layar OLED yang hadir pada dua seri iPhone paling anyar.
Padahal, layar OLED sudah dipakai Samsung bertahun-tahun lalu. Bagaimana pun, saat perangkat iPhone masih memakai layar LCD, harga iPhone tetaplah mahal.
Hal di ataslah yang mendorong estimasi biaya produksi iPhone kian tinggi. Dalam grafik di bahah ini misalnya, harga produk-produk Apple tinggi padahal biaya pembuatan atau material produksinya lebih rendah.
Inilah yang membuat konsumen pun harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli iPhone.
Kemungkinan besar, ini juga yang membuat produsen lain dengan harga di atas US$ 800 melakukan hal sama.
Advertisement
Estimasi Biaya Produksi iPhone XS
Terbaru, sebuah media bernama TechInsight mengestimasi biaya produksi iPhone XS Max.
Dalam laporan yang Tekno Liputan6.com kutip dari Phone Arena, Rabu (26/9/2018), biaya produksi iPhone XS Max berkapasitas 256GB hanya US$ 443 atau setara Rp 6,6 jutaan.
Sementara, model iPhone XS Max sendiri di pasaran dijual seharga US$ 1.299 atau setara Rp 19,3 jutaan.
Jika estimasi ini benar, Apple bisa untung tiga kali lipat dari biaya produksi tiap menjual satu unit iPhone XS Max.
Terlepas dari itu, TechInsight menyebut, biaya produksi iPhone XS Max meningkat US$ 50 (setara Rp 750 ribuan) dibandingkan biaya produksi iPhone X tahun lalu.
Jika dirinci, komponen paling mahal pada iPhone XS Max adalah layar 6,5 inci yang satu unitnya mencapai US$ 80,5 (setara Rp 1,2 jutaan) per panel.
Komponen selanjutnya yang juga mahal adalah chip Apple A12 Bionic dan modem yang dibanderol US$ 72 (setara Rp 1 jutaan) per unit.
Sejumlah komponen lain yang juga mahal adalah ruang penyimpanan internal dan external housing yang masing-masing harganya US$ 64 (setara Rp 950 ribuan) dan US$ 58 (setara Rp 865 ribuan).
Tidak hanya itu, Apple juga memperbarui kamera iPhone XS Max dengan sensor kamera yang lebih baik. Meski begitu, harga komponen ini hampir sama dengan yang digunakan tahun lalu, yakni US$ 44 atau setara Rp 650 ribuan.
(Tin/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: