AWS Luncurkan Produk yang Mampu Proses Data Super Cepat dan Paperless

Berbasis teknologi machine learning, Amazon Textract mampu mengurangi pemakaian dokumen dan cepat memproses data.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Des 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 03 Des 2018, 13:30 WIB
AWS
AWS Ground Station. Liputan6.com/ Agustina Melani

Liputan6.com, Jakarta - Amazon Web Services (AWS), anak usaha Amazon.com merilis produk terbarunya Amazon Textract pada acara re:Invent 2018.

Berbasis teknologi machine learning, layanan ini mampu mengurangi pemakaian dokumen dan cepat memproses data.

Layanan ini secara otomatis dapat mengekstraksi teks dan data dari dokumen yang dipindai. Tak hanya itu, Amazon Textract juga dapat mengidentifikasi isi dalam bentuk informasi yang dibuat dalam tabel.

Banyak perusahaan saat ini mengambil data dari dokumen dan formulir melalui entri data manual yang lambat dan mahal. Kadang juga menggunakan software yang sederhana tapi sering tidak akurat.

Amazon Textract menggunakan pembelajaran mesin atau machine learning untuk langsung membaca hampir semua jenis dokumen untuk secara akurat mengambil teks dan data tanpa perlu ada tindakan manual dan kode khusus.

Adapun Amazon Textract memudahkan pengembang secara cepat memproses alur kerja dokumen dan memproses jutaan halaman dokumen dalam beberapa jam.

Selain itu, AWS juga meluncurkan Amazon Forecast. Produk ini mempertimbangkan pelanggan mencoba prediksi tren masa depan dalam rantai pasokan, tingkat persediaan, permintaan produk berdasarkan data historis.

 

Berdasarkan Teknologi Buatan Amazon.com

AWS Kembali Gelar re:Invent 2018 di Las Vegas. Liputan6.com/ Agustina Melani

Produk AWS ini didasarkan pada teknologi yang dikembangkan Amazon.com.

Sebelumnya prediksi atau perkiraan sulit dilakukan karena sering ada banyak faktor yang saling terkait antara lain harga, cuaca, dan kejadian.

Bila ada sesuatu tertinggal dapat berdampak signifikan seperti tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan.

Lewat produk ini, Amazon Forecast akan secara otomatis melatih, menyetel dan menerapkan peramalan model machine learning sehingga pelanggan dapat lebih yakin kalau akan memberikan pengalaman optimal.

Bukan tanpa alasan AWS meluncurkan produk terbaru dengan machine learning ini. AWS ingin machine learning dapat mudah diakses dan digunakan oleh siapapun.

Selain itu, produk yang dihasilkan juga berdasarkan dari permintaan dan feedback pelanggan untuk menggunakannya.

"AWS ingin membuat machine learning dapat diakses siapa saja misalkan dengan aplikasi machine learning. Salah satunya produk yang diluncurkan Amazon Textract yang dapat digunakan, dan produk lainnya tanpa kamu mesti mengetahui algoritma," ujar Head of emerging technologies APAC AWS, Olivier Klein dalam wawancara dengan media, di Las Vegas, Amerika Serikat (AS), Kamis (29/11/2018).

AWS Fokus Kembangkan Machine Learning

AWS re:Invent 2018. Liputan6.com/ Agustina Melani

Ia menekankan, AWS juga akan tetap fokus mengembangkan machine learning ke depan sehingga dapat diakses oleh semua orang. Ini ditunjukkan dengan sejumlah produk yang dirilis untuk 2019 masih menerapkan machine learning.

"Dari tahun lalu dan tahun sebelumnya, serta tahun ini juga diumumkan produk machine learning."

Kami tidak dapat berhenti dan terus lanjut berinvestasi yang didorong keinginan pelanggan untuk menolong mereka. Machine learning masih akan sangat kuat ke depan," tutur dia.

Seperti diketahui, AWS meluncurkan 80 produk pada re:Invent 2018. Peluncuran produk tersebut disampaikan dalam keynote CEO AWS, Andy Jassy dan CTO Amazon.com, Werner Vogels.

Dari 80 produk itu, ada sejumlah produk yang dirilis dengan menggunakan machine learning antara ain Amazon SageMaker Ground Truth, Amazon Comprehend Medical, Amazon Textract, Amazon Sagemaker Neo, Amazon Translate Custom Technology, Amazon Sagemaker Developer Enhancements, Amazon Sagemaker Orchestration and Management.

Selain itu, Amazon Forecast, Amazon Elastic Inference, Amazon Personalize, Amazon Sagemaker RL, Dynamic Training with Apache MXNet on AWS, AWS DeepRacer, AWS IoT Greengrass ML Inference.

(Agustina Melani/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya