Pertumbuhan Startup Agresif, Indonesia Bisa Jadi The Digital Energy of Asia 2020

Program yang memasuki tahun ketiga ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Des 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 09 Des 2018, 18:00 WIB
Digital Performance
Ilustrasi digital performance. Dok: itonixs.com

Liputan6.com, Jakarta - Ada 30 pelaku kreatif terpilih mengikuti Demo Day yang merupakan rangkaian terakhir program Bekraf for Pre-Startup (BEKUP) 2018.

Program yang memasuki tahun ketiga ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia.

"Kami yakin para peserta yang mengikuti program BEKUP memiliki potensi untuk menciptakan startup kuat dan andal yang dapat menawarkan inovasi dengan tiga kriteria yaitu sesuai keinginan pengguna, layak secara bisnis, dan memungkinkan untuk dikembangkan secara teknis," ungkap Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Hari Santosa Sungkari, Ancol, Jumat (7/12).

"Dengan dilaksanakannya program BEKUP sejak Oktober lalu, kami melihat bahwa pelaku startup ini memiliki keinginan kuat untuk belajar dan mengembangkan diri. Oleh karena itu, kami optimis bahwa Indonesia akan segera menjadi The Digital Energy of Asia dengan valuasi US$ 130 miliar pada 2020, bahkan mungkin lebih cepat," tambah dia.

 

Pertumbuhan Pengguna Internet di Indonesia

Transformasi Digital
Ilustrasi transformasi digital. Dok: mojix.com

Optimisme ini muncul karena tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia. Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2017, pengguna internet mencapai 143,26 juta jiwa dengan penetrasi sebesar 54,68 persen.

Jumlah pengguna smartphone yang mencapai 105,6 juta ini menempati urutan keempat terbesar dunia.

Peluang pengembangan industri digital didukung dengan pasar yang besar. Pada 2017, terdapat 30 juta pembeli online dari 260 juta penduduk Indonesia.

Nilai perdagangan online di Indonesia mencapai US$ 5 miliar electronic retailing (e-tailing) formal dan lebih dari US$ 3 miliar perdagangan informal.

Kontribusi UMKM

UKM Online Berpengaruh Besar Bagi e-Commerce Indonesia
Ilustrasi e-Commerce (tumblr.com)

Saat ini Indonesia memiliki sekitar 59,2 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan kontribusi sebesar 61,41 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yang bisa didorong merambah bisnis digital. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki potensi digital dan iklim usaha yang tinggi.

Oleh karena itu, BEKUP diharapkan dapat membantu pelaku startup untuk membangun bisnis jangka panjang berbasis produk digital yang kreatif dan inovatif.

Peningkatan pertumbuhan startup dapat memacu para pelaku startup digital di Indonesia untuk dapat bersaing secara kompetitif dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Peraturan Presiden No. 74 tahun 2017

VisualTV
Pemred VisualTV Gatot Widakdo (kiri) bersama Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari dan Staf Menkominfo Gun Gun Siswadi (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Pemerintah berkomitmen mendukung pengembangan industri digital dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden No. 74 tahun 2017 tentang Road Map E-Commerce Tahun 2017-2019.

Dalam Perpres disebutkan bahwa Bekraf bertanggung jawab untuk penyusunan program inkubasi untuk pelaku startup dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan ekonomi berbasis elektronik.

"Dengan adanya program BEKUP kami harap dapat membantu pengembangan pelaku startup dengan memberikan pelatihan dan manajemen kerja melalui kegiatan yang telah kami adakan. Kami beserta para mitra sangat bangga dapat menjadi bagian untuk mewujudkan Indonesia menjadi lebih baik," tutupnya.

Presentasi Startup

Startup
Ilustrasi Startup (iStockPhoto)

Sementara itu, di Demo Day ini pelaku kreatif terpilih akan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan bisnisnya di hadapan mitra inkubator, akselerator, investor, dan mitra strategis potensial lainnya.

Peserta tersebut berasal dari 10 kota, yakni Balikpapan, Bandung, Denpasar, Makassar, Malang, Medan, Padang, Semarang, Tangerang, dan Yogyakarta.

Sejak Oktober, peserta mengikuti rangkaian kegiatan, diantaranya Bootcamp 1, Team Consultation 1, Bootcamp 2, Team Consultation 2, Mid Evaluation, rangkaian kegiatan Routine Evaluation Journey 1-6, dan Final Evaluation.

Reporter: Fauzan Jamaludin

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya