Tantang Google dan Apple, Pembesut Gim Fortnite Bikin Toko Aplikasi Sendiri

Dengan berhasil mengaet lebih dari 200 juta pemain terdaftar dan meraup keuntungan lebih dari Rp 14,5 triliun hingga saat ini, pembesut gim Fortnite bakal meluncurkan Epic store.

oleh Yuslianson diperbarui 01 Jan 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2019, 13:00 WIB
Fortnite
Fortnite sudah meluncur resmi di Android. Liputan6.com/ Yuslianson

Liputan6.com, Jakarta - Jika digabungkan, Google dan Apple menguasai pasar smartphone dunia sekitar 99 persen.

Meski begitu, bukan berarti kedua perusahaan raksasa tersebut tidak memiliki pesaing. Salah satunya adalah perusahaan pengembang gim Fortnite, yakni Epic Games.

Dengan menggaet lebih dari 200 juta pemain terdaftar, dan meraup keuntungan lebih dari US$ 1 miliar atau sekira Rp 14,5 triliun hingga saat ini, Epic Games berencana meluncurkan toko aplikasinya sendiri.

Dikutip dari laman Market Watch, Selasa (1/1/2019), pendiri dan CEO Epic Games, Tim Sweeney, telah lama mengkritik model bisnis toko aplikasi milik Apple dan Google.

Ia meyakini, kedua perusahaan raksasa tersebut mengambil persenan yang besar dari penjualan aplikasi dibandingkan dengan biaya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan toko aplikasi.

Menghadapi hal itu, Sweeney dan timnya menawarkan sebuah solusi yang memungkinkan pengembang menyimpan 88 persen dari pendapatan aplikasi buatan mereka, dibandingkan standar Apple dan Google yang sebesar 77 persen.

Rencananya, versi pertama Epic store bakal diluncurkan pada awal bulan ini. Di dalamnya, gamer dapat mengunduh sejumlah judul gim PC dan Mac.

Pengembang Fortnite Rilis SDK Multiplatform

Fortnite kini sudah menyambangi iOS (sumber: Epic Games)

Sebelumnya, Epic Games memang sudah berencana merilis pengembangan framework SDK barunya.

Framework ini akan memberikan pengembang gim lainnya untuk menambahkan dukungan cross-platform ke dalam gim mereka.

Software Development Kit (SDK) ini akan gratis dan bakal diluncurkan dalam beberapa bagian di sepanjang 2019. Demikian seperti dikutip dari Tech Crunch, Kamis (13/12/2018). 

Fortnite Jadi Contoh Sukses Multiplatform

Rilis Awal 2018, Fortnite Versi iOS Sudah Meraup Untung Rp 1,4 Triliun. (Doc: Ubergizmo)

Fortnite sendiri telah menjadi contoh sukses dari gim multiplatform. Pemain dapat memasang Fortnite di konsol, PC, dan bahkan smartphone mereka dengan profil yang sama.

Memang, sudah banyak gim yang sudah mendukung permainan multiplayer antar platform, tetapi masih sedikit yang menampung profil pemain dari satu platform ke platform lainnya. Untuk itulah, Epic Games ingin membuat hal itu lebih mudah.

SDK akan bekerja untuk semua game engine, tidak hanya Unreal, dan mendukung banyak metode identifikasi seperti akun Facebook, Google, Xbox Live, PSN, Nintendo dan Epic. 

Satu Penyesuaian untuk Semua Platform

Fortnite Battle Royale, cabang e-sports pertama yang dilirik pihak militer Amerika Serikat.

Setelah mendaftar, kamu dapat membuat profil, menambahkan teman, dan mendapatkan item. Semua yang dilakukan dalam satu platform akan muncul di platform lainnya.

Data pengguna telah disimpan di dalam cloud, dan kamu dapat melacak pencapaianmu antar platform.

Tentu saja, kamu dapat membuat grup dan bermain bersama pemain lain pada platform yang berbeda. Asyiknya lagi, Epic Games juga telah mengembangkan layanan komunikasi suaranya.

(Ysl/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya