Tri Lebih Prioritaskan Kualitas Jaringan Ketimbang Tarif Murah

Tri justru akan lebih fokus pada prioritas kualitas jaringan, khususnya data untuk pelanggan ketimbang memprioritaskan tarif terjangkau.

oleh Jeko I. R. diperbarui 08 Mar 2019, 16:30 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2019, 16:30 WIB
Operator Tri
Karakter-karakter Bonstri menyemarakkan program "Isi Pulsa Enjoy" dari PT Hutchison 3 Indonesia, Selasa (24/1/2017). (Liputan6.com/Corry Anestia)

Liputan6.com, Jakarta - Operator Hutchison Tri Indonesia (Tri), mengungkapkan pencapaian terbesarnya pada 2018.

Salah satu yang diraih operator telekomunikasi tersebut adalah presentase pertumbuhan pendapatan (EBITDA) yang melonjak hampir empat kali lipat hingga double digit.

Dengan pencapaian tersebut, Chief Commercial Officer (CCO) Tri Indonesia Dolly Susanto, menyampaikan kalau Tri justru akan lebih fokus pada prioritas kualitas jaringan, khususnya data untuk pelanggan ketimbang memprioritaskan tarif terjangkau.

"Tri itu fokusnya adalah quality of customer ketimbang tarif murah. Fokusnya yang penting dipastikan pada produk dan servis kami," kata Dolly di konferensi pers yang diadakan di Jakarta, Jumat (8/3/2019).

Yang penting, sambung Dolly, jaringan Tri harus terjamin kualitasnya. Customer experience management juga wajib dijaga khusus untuk pelanggan, mengingat pelanggan Tri mayoritas milenial, banyak yang melakukan aktivitas digital mulai dari main gim, streaming, browsing, dan masih banyak lagi.

"Kami akan terus fokus ke pelanggan dan memberikan value. Misalnya sekarang banyak yang suka streaming YouTube,makanya kita berikan always on kuota YouTube. Ini juga menjadi salah satu strategi kita memperluas jaringan untuk menambah jaringan untuk mencakup 30 juta populasi baru dan bisa menambah pelanggan baru," pungkasnya.

8.000 BTS

Tri Indonesia
Jajaran direksi Hutchison Tri Indonesia. Liputan6.com/Jeko I.R.

Presiden Direktur dan CEO Tri Indonesia Cliff Woo, optimistis kalau 2019 akan menjadi tahun dengan pertumbuhan positif bagi industri, di mana didorong dengan beberapa faktor mulai dari mobile broadband, pertumbuhan penetrasi smartphone, dan juga gaya hidup digital masyarakat Indonesia.

Cliff juga mengungkapkan, sejak kuartal ke-4 2018, Tri sudah melakukan ekspansi dengan membangun lebih dari 8.000 BTS 4G dan 4,5G.

Ekspansi tersebut menjangkau lebih dari 170 juta populasi di banyak kota, mulai dari Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Jawa, Bali, hingga Lombok.

"Sampai akhir 2018, 4G dan 4,5G Tri sudah menghubungkan ke lebih dari 7.900 pedesaan di 281 kota dan kabupaten di Indonesia," ujar Cliff.

Fokus dengan Trafik Data

Tri Indonesia
Presiden Direktur dan CEO Hutchison Tri Indonesia, Cliff Woo. Liputan6.com/Jeko I.R.

Adapun strategi yang akan dilakukan Tri pada tahun ini adalah dengan menyiapkan slot kapasitas yang lebih besar ke pelanggan mereka untuk terus menggunakan data.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengelola kapasitas jaringan yang fokus pada kualitas jaringan ditunjang tambahan spektrum 5 MHz di 2.100 MHz.

Tri juga berhasil melakukan transformasi network core system yang tersebar di 19 kota sehingga pengaturan trafik komunikasi data mereka tak terpusat.

Sistem ini tentu memudahkan Tri untuk meningkatkan pengalaman pengguna menggunakan layanan internet mereka.

Cliff juga mengungkap kalau trafik panggilan dan SMS akan menurun secara drastis pada tahun ini.

"Seperti yang kami lihat, volume panggilan dan SMS telah menurun sekitar 60-70 persen. Jumlah tersebut akan lebih menurun tajam pada tahun ini," jelas Cliff.

"Pencapaian ini akant erus kami tingkatkan dengan berorientasi pada kebutuhan pelanggan akan akses internet cepat, serta membangun jangkauan layanan 4G dan 4,5G yang lebih luas dan akses internet yang semakin cepat," pungkasnya.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya