Liputan6.com, Jakarta - Asus baru saja mengakui sistem pembaruan atau update software PC milik perusahaan telah diretas, dan digunakan untuk mendistribusikan malware ke 1 juta komputer Windows.
Menanggapi isu tersebut pihak Asus Indonesia mengaku telah mengecek masalah ini ke headquarter.
"Untuk isu ini kami sudah cek ke Asus Headquarter. Saat ini mereka sedang mendalami kasus tersebut dan mencari solusinya," kata Head of Public Relation and E-Marketing Asus Indonesia Muhammad Firman via pesan singkat, Selasa (26/3/2019) di Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
Firman menuturkan, secara pasti belum ada informasi spesifik terkait dampaknya terhadap pengguna notebook Asus di Indonesia.
Berkaca dari kejadian tersebut, perusahaan keamanan Kaspersky Lab memberikan tools yang bisa dipakai untuk memeriksa apakah perangkat pengguna terkena dampaknya.
Yang dibutuhkan hanya perlu beberapa detik untuk melihat apakah perangkat kamu terinfeksi malware ShadowHammer, sebagaimana dikutip dari Lifehacker pada Rabu (27/3/2019).
1. Unduh "shadowhammercheck.zip" dengan mengklik tautan "Download an archive with the tool" di laman Kaspersky SecureList.
2. Unzip file yang sudah diunduh ke lokasi penyimpanan, dan buka folder bertuliskan "shadowhammercheck" dan klik shadowhammer.exe.
3. Program itu akan secara otomatis mengecek PC kamu, dan memberikan hasil diagnosis secara langsung.
Â
Asus Luncurkan Tools
Lebih lanjut, Asus juga meluncurkan tools yang serupa dengan Kaspersky. Untuk mendapatknya, kamu hanya perlu ke laman web Asus.
1. Buka laman web Asus dan mengunduh file "ASDT_v1.0.10.zip"
2. Unzip file itu. Lanjutkan dengan membuka file dan klik "ASDT.exe"
3. Bakal muncul pesan yang berisikan hasil diagnosis perangkat kamu apakah bebas dari malware Shadow Hunter atau tidak.
Selamat mencoba!
(Ysl/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Advertisement