Liputan6.com, Jakarta - Facebook boleh berbangga diri karena teknologi kecerdasan buatan (AI) mereka telah mencapai tonggak sejarah baru.
Sistem kecerdasan buatan Facebook ini telah berhasil mengalahkan enam pemain poker profesional dalam pertandingan tanpa batas, gim Texas Hold'em.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip laman The Independent, Minggu (14/7/2019), AI bernama Pluribus ini mengalahkan pemain profesional seperti Darren Elias, si pemegang rekor World Poker Tour.
Tentunya, keberhasilan mengalahkan pemain poker profesional telah menjadi hal yang menantang bagi para peneliti AI. Pasalnya, langkah yang diambil pemain poker profesional sangat tak terduga saat bermain.
Ilmuwan sekaligus Peneliti di Facebook AI Noam Brown mengatakan, bermain dengan enam orang pemain membutuhkan strategi tinggi dari teknologi AI, ketimbang bermain satu lawan satu.
"Kami bangga dengan kinerja AI ini dan percaya, beberapa strategi bermain Pluribus mungkin telah mengubah cara para pemain profesional dalam memainkan permainan," kata Brown.
Terobosan ini dicapai dua tahun setelah algoritma AI yang dikembangkan oleh DeepMind milik Google membantu komputer mengalahkan juara dunia di permainan papan Go yang terkenal rumit.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Perluas Teknologi AI
Sampai saat ini belum jelas, mengapa perusahaan-perusahaan seperti Facebook dan Google mengembangkan algoritma kecerdasan buatan terdepan yang punya tujuan mengalahkan manusia di berbagai permainan.
Namun, para peneliti mengatakan, pekerjaan mereka ini akan membantu memperluas aplikasi teknologi AI di dunia nyata.
Profesor di Carnegie Mellon School of Computer Science Tuomas Sandholm yang turut membantu pengembangan sistem AI Google mengatakan, Pluribus mencapai performa manusia super di pertandingan poker multipemain.
Advertisement
Selesaikan Persoalan di Kehidupan Nyata
"Ini merupakan tonggak yang diakui dalam bidang kecerdasan buatan dan dalam teori permainan yang telah terbuka selama beberapa dekade," kata Sandholm.
Ia menambahkan, sejauh ini, capaian AI manusia super dalam penalaran strategis hanya terbatas pada kompetisi dua pihak.
"Kemampuan untuk mengalahkan lima pemain lain dalam permainan yang begitu rumit, membuka peluang baru menggunakan AI untuk menyelesaikan berbagai masalah di dunia nyata," ujar Sandholm memberikan penjelasan.
(Tin/Isk)