Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menegaskan pihaknya akan mempertemukan Lion Group dengan penyedia layanan cloud Amazon Web Service (AWS).
Pertemuan ini terkait dengan kebocoran data puluhan juta penumpang yang terjadi di dua maskapai di bawah naungan Lion Group yakni Malindo Air dan Thai Lion Air.
Advertisement
Baca Juga
"Kami pastikan, minggu depan sudah mengetahui kepastiannya (mengenai kebocoran data), karena Kemkominfo telah mengirim surat kepada Amazon Web Service dan Kemkominfo telah mengundang Lion Group," kata Rudiantara di Kantor Kemkominfo, Jakarta, Kamis (19/9/2019) malam.
Rudiantara mengatakan, Kemkominfo telah menerima pernyataan resmi dari AWS, terkait dengan kebocoran data penumpang Malindo Air dan Thai Lion Air.
Dengan pernyataan dari kedua pihak, yakni Lion Group dan AWS, Kemkominfo menelusuri sehingga mengetahui di mana letak permasalahan dari kebocoran ini.
"Karena (saat pertemuan dengan Kemkominfo) Lion Group mengatakan menggunakan pihak ketiga, ini siapa? Bisa data center, bisa admin. Kami akan telusuri semua, ini kan close system, jadi tidak sulit sebetulnya," ujar Rudiantara.
Namun, yang terpenting menurut Rudiantara adalah data yang sempat bocor tak dimanfaatkan oleh orang lain melalui web.
"Orientasi yang paling penting bukan mencari siapa yang salah, tetapi bagaimana melindungi hak pemilik data," tutur dia.
Sambangi Kemkominfo
Sebelumnya, Perwakilan maskapai penerbangan Lion Group menyambangi Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) di Jakarta terkait masalah kebocoran data pelanggan maskapai Malindo Air dan Thai Lion Air di internet.
Pihak Lion Air menemui Direktur Jenderal Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan pada Kamis (19/9/2019).
"Kemkominfo menerima klarifisikasi dari Lion Group terkait adanya kejadian (kebocoran data/data breach) di Malindo dan Thai Lion Air yang beroperasi di Malaysia. Berapa jumlahnya belum diketahui, sedang diinvestigasi," kata Semuel kepada wartawan.
Semuel menyebut, setelah informasi mengenai kebocoran data beredar, Lion Group telah mengamankan basis data yang berlokasi di layanan cloud milik administator.
Semuel mengatakan, Lion Group sudah melaporkan kejadian kebocoran data ini ke otoritas Malaysia. "Sudah dilaporkan ke otoritas di Malaysia karena kejadian ini lokasinya di sana. Sekarang, kita harus menunggu dari hasil investigasi," tutur pria yang karib disapa Semmy ini.
Di tempat yang sama, Managing Director Lion Group Daniel Putut Kuncoro Adi menyebut, Lion Group langsung bertindak cepat setelah informasi mengenai kebocoran data itu beredar.
Advertisement
Anggap Diri Sebagai Korban
"Kami menjadi korban di sini. Begitu informasi ini viral, kami langsung menghubungi administrator (penyedia layanan cloud), dan kami langsung mengamankan. Dan saat ini tidak terjadi leaks (administrator penyedia layanan cloud mengunci lokasi penyimpanan database Lion Group sehingga tak bisa lagi diakses pihak lain)," kata Daniel.
Daniel juga memastikan hingga saat ini data penumpang maskapai milik Lion Group sudah tak bisa diakses lagi oleh pihak yang tidak berkepentingan.
Sebagai langkah penanganan, Lion Group juga telah mengambil langkah hukum dengan melaporkan kejadian ini ke otoritas Malaysia.
"Kami sampaikan ke Dirjen Semuel, kami ambil langkah hukum di Malaysia. Jadi ketika berita ini viral, kami langsung ambil legal action dan kini dalam proses investigasi," ujar Daniel.
(Tin/Isk)