Kaspersky Ungkap 30 Juta Data Penumpang Lion Air Group Diduga Bocor

Malindo Air menolak untuk mengungkapkan hasil investigasi sejauh ini, termasuk berapa jumlah pasti penumpang yang datanya bocor.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Sep 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2019, 16:00 WIB
Boeing 737 MAX-8 pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Lion Air.
Boeing 737 MAX-8 pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Lion Air.

Liputan6.com, Jakarta - Kaspersky Lab, perusahaan keamanan siber dari Rusia, melaporkan sekitar 30 juta data penumpang Lion Air Group tepatnya Malindo Air dan Thai Lion Air bocor. Data yang bocor meliputi passport, alamat, dan nomor kontak.

Dikutip dari Channel News Asia, Rabu (18/9/2019), Malindo Air mengatakan tengah menginvestigasi laporan kebocoran data ini. Sementara, Lion Air dan Thai Lion Air belum berkomentar.

Malindo Air mengungkapkan telah melaporkan kasus ini ke otoritas internasional. Selain itu, pihaknya telah meminta pelanggan langganan untuk mengganti kata sandinya.

Malindo Air menolak untuk mengungkapkan hasil investigasi sejauh ini, termasuk berapa jumlah pasti penumpang yang datanya bocor. Namun, mereka memastikan tidak menyimpan informasi pembayaran di servernya.

"Kami telah melaporkan hal ini ke sejumlah otoritas terkait dalam dan luar negeri. Malindo juga bekerja sama dengan konsultan keamanan siber independen dalam proses investigasi," ujar Malindo dalam pernyataannya.

Dilaporkan, data penumpang tersebut diunggah dan disimpan dalam Amazon Web Services (AWS), lokasi penyimpanan dalam cloud untuk publik. Pihak AWS belum memberikan komentar tentang hal ini.

Kaspersky mengatakan sebagian data penumpang maskapai grup Lion Air yang bocor telah diperjualbelikan dalam pasar gelap.

Reporter : Harwanto Bimo Pratomo

Sumber : Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya