Liputan6.com, Jakarta - Grab telah mengumumkan program kontribusi sosialnya untuk masyarakat Asia Tenggara dengan nama 'Grab for Good'. Hadir sebagai program jangka panjang, Grab menargetkan misi dalam Grab for Good dapat terlaksana hingga 2025.
"Asia Tenggara siap menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2030, tapi kenyatannya tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk ikut tumbuh," tutur CEO dan co-founder Grab Anthony Tan saat peluncuran Grab for Good di Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Untuk itu, menurut Anthony, Grab membangun 'Grab for Good' sebagai sebuah platform inklusif. Terlebih, startup berstatus decacorn ini berkomitmen untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan di setiap wilayah operasinya.
Advertisement
Baca Juga
"Jika sektor swasta aktif menciptakan program untuk komunitas lokal, teknologi dapat lebih dijangkau lebih banyak orang dan proses pembelajaran baru dapat dengan segera mengubah kehidupan lebih banyak orang di Asia Tenggara," tutur Anthony menjelaskan.
Adapun tiga misi besar yang diusung Grab dalam program ini meliputi peningkatan inklusi dan literasi digital di Asia Tenggara, pemberdayaan wirausahawan mikro dan bisnis skala kecil, dan penyiapan angkatan kerja yang siap menyambut masa depan.
Misi tersebut lantas diwujudkan dalam dua inisiatif unggulan, yaitu pelatihan peningkatan ketrampilan dan literasi yang bekerja sama dengan Microsoft. Lalu, ada inisiatif lain yang diberi nama 'Mendobrak Sunyi'.
Â
Â
Kolaborasi dengan Microsoft
Untuk diketahui, dengan kolaborasi bersama Microsoft, Grab ingin menjembatani kesenjangan keterampilan digital.
Nantinya, kolaborasi ini juga akan membekali para pekerja dengan kemampuan teknologi yang dibutuhkan agar dapat berkembang dalam ekonomi digital.
Lewat inisiatif ini, Grab dan Microsoft akan membangun keterampilan teknis bagi mahasiswa di perguruan tinggi. Saat ini, dua perguruan tinggi yang sudah bekerja sama adalah Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung.
Tidak lupa, mitra pengemudi juga dapat mendapatkan akses mendapatkan program sertifikasi literasi digital dari Microsoft. Ada pula jalur bagi mitra pengemudi untuk mengejar karier di bidang teknologi.
Advertisement
Inisiatif 'Mendobrak Sunyi'
Lewat program ini, Grab juga meluncurkan inisiatif 'Mendobrak Sunyi' (Break the Silence). Inisiatif ini ditujukan untuk memperluas kesempatan bagi pengemudi tuli merasakan manfaat ekonomi digital.
Perlu diketahui, inisiatif ini sebelumnya hadir di Malaysia dan Thailand. Kini, Grab berencana memperluasnya dengan menjangkau Indonesia dan Singapura.
Untuk di Indonesia, Grab bekerja sama dengan Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin).Â
Sebagian bagian dari inisiatif ini, Grab juga meningkatkan sejumlah fitur baru di aplikasi untuk memudahkan mitra pengemudi tuli berkomunikasi dengan pelanggan.
(Dam/Why)