Riset: Grab Rajai Pasar Indonesia dan Vietnam

Riset yang dilakukan ABI Research menemukan Grab mempertahankan pangsa pasar ride-hailing sebesar 11,4 persen di Asia-Pasifik

oleh Iskandar diperbarui 18 Sep 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2019, 18:00 WIB
10 Fakta Terbaru Tentang Grab SuperApp yang Perlu Kamu Tahu
10 Fakta Terbaru Tentang Grab SuperApp yang Perlu Kamu Tahu

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Asia-Pasifik telah menjadi pasar terbesar transportasi online (ride-hailing), di mana kawasan ini mencakup 70 persen dari semua perjalanan ride-hailing dunia.

Pemain ride-hailing di kawasan ini juga tidak berhenti pada transportasi, namun juga berkembang menjadi marketplace yang menyediakan berbagai kebutuhan (disebut super app).

ABI Research yang berpusat di London, Inggris, menemukan Grab mempertahankan pangsa pasar ride-hailing atau transportasi online sebesar 11,4 persen di Asia-Pasifik dengan dominasi di pasar Indonesia dan Vietnam.

Riset ini merupakan riset kedua yang dikeluarkan oleh ABI Research setelah tahun 2018. Di Indonesia, Grab memimpin pasar dengan 64 persen dan Vietnam 74 persen. Demikian menurut siaran pers yang Tekno Liputan6.com terima, Rabu (18/9/2019).

Menurut ABI, kepemimpinan pasar ini merupakan buah keberhasilan Grab menjadi super app yang dapat menangkap volume permintaan masyarakat selain transportasi, yaitu dengan menyediakan layanan pengiriman barang dan makanan, serta layanan keuangan melalui layanan GrabExpress, GrabFood, GrabFresh, dan GrabFinancial.

Sementara Gojek, masih menurut data dari ABI Research, memiliki 35,3 persen dari pasar Indonesia dan Go-Viet (anak usaha Gojek di Vietnam) mengantongi 10,3 persen dari pasar Vietnam.

 

Pertumbuhan Transportasi Online Melambat

Gojek
Peluncuran logo baru Gojek (Foto: Andina Librianty/Liputan6.com)

Menurut James Hodgson, Smart Mobility Principal Analyst at ABI Research, pertumbuhan transportasi online mengalami perlambatan.

"Setelah mencapai 22 miliar perjalanan pada 2018, tahun ini diperkirakan akan ditutup dengan angka perjalanan sedikit di bawah 22 miliar,” kata Hodgson menambahkan.

Karena itu, pengembangan layanan di luar transportasi adalah keniscayaan. Hodgson mencontohkan, di Amerika Serikat, ketika sektor transportasi Uber hanya tumbuh 9 persen pada Q1 2019, UberEats tumbuh impresif mencapai 89 persen pada periode yang sama.

Menurut Hodgson, operasi ride-hailing makin tertekan dengan langkah-langkah meningkatkan insentif pengemudi dan mensubsidi tarif untuk mencari pelanggan baru dan memperluas pangsa pasar.

Maka dari itu, pengembangan untuk menjadi “supermarket” layanan smart mobility yang dilakukan Grab merupakan suatu upaya inovasi yang berhasil.

(Isk/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya