TikTok Larang Iklan Politik Berbayar

CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengatakan pihaknya akan "bertarung" jika kandidat Demokrat, Elizabeth Warren, terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

oleh M Hidayat diperbarui 04 Okt 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2019, 09:00 WIB
Ilustrasi TikTok
Ilustrasi TikTok via Google Play Store

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi video TikTok mengatakan tidak akan mengizinkan iklan politik berbayar. TikTok beralasan, iklan politik berbayar tidak sesuai dengan pengalaman yang ingin diberikan kepada penggunanya.

"Kami tidak akan mengizinkan iklan berbayar yang mempromosikan atau menentang kandidat tertentu, pemimpin negara saat ini, partai atau kelompok politik tertentu ,atau masalah di tingkat federal, negara bagian, atau lokal, termasuk iklan terkait pemilu, iklan advokasi, atau iklan isu politik lainnya," kata Blake Chandlee, wakil presiden Global Business Solutions TikTok dikutip dari Reuters, Jumat (4/10/2019).

TikTok memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi video pendek dengan sejumlah efek khusus. Aplikasi ini terutama sangat populer di kawasan Asia Tenggara dan India.

Menurut sebuah laporan pada bulan Juli oleh South China Morning Post, TikTok mencapai angka 500 juta pengguna aktif bulanan secara global.

TikTok digemari oleh kalangan remaja dan pascamilenial, seiring dengan hadirnya sejumlah selebritas yang kerap menggunakan aplikasi ini, seperti Ariana Grande dan Katy Perry.

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

TikTok Ajak Pengguna Dukung Kuliner Nusantara Lewat Video Pendek

Diwartakan sebelumnya, tren video kuliner belakangan ini kerap menjadi trending di sejumlah platform media sosial. Mulai dari Mukbang, tantangan makan dengan cara unik, hingga review makanan di berbagai tempat yang tersebar di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Menyadari fenomena tersebut, platform video singkat TikTok, belum lama ini meluncurkan kegiatan bertajuk 'Jelajah Kuliner' yang bertepatan dengan bulan Kemerdekaan Indonesia.

Kampanye ini bertujuan untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia mendukung kuliner nusantara dengan membuat dan membagikan video pendek soal makanan atau food review dengan tagar #JelajahKuliner.

Dengan cara ini pengguna TikTok berkesempatan mendapat potongan harga sampai 20 persen di outlet makanan yang bekerja sama.

Kegiatan yang berlangsung hingga 15 Agustus 2019 ini dimeriahkan oleh outlet makanan yang tersebar di Jakarta, Bandung, Jogja, Medan, Pekanbaru, dan Bali. Makanannya pun beragam, mulai dari nusantara sampai mancanegara.

“Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi TikTok terhadap kekayaan kuliner di Indonesia, yang sayang apabila tidak dipopulerkan oleh foodlovers di dunia maya,” kata Dina Bhirawa, Head of Marketing TikTok Indonesia dalam pernyataannya, Sabtu (17/8/2019).

(Why/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya