Sri Mulyani Jadi Figur Inspiratif di Indonesia Versi LinkedIn

Dalam laporan LinkedIn Spotlight, Menteri Keuangan dianggap menginspirasi pengguna dengan unggahan yang menarik dan popular berupa artikel dan video.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 31 Okt 2019, 13:30 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2019, 13:30 WIB
Sri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). APBN 2019, penerimaan negara tumbuh 6,2 persen dan belanja negara tumbuh 10,3 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Jaringan media sosial profesional LinkedIn mengumumkan deretan profesional yang paling banyak dilihat di sektor-sektor yang berkembang pesat dari edisi pertama LinkedIn Spotlight 2019.

LinkedIn Spotlight adalah daftar profesional yang dikeluarkan dua kali setahun. Daftar ini dianggap menginspirasi dengan unggahan yang menarik dan popular berupa artikel dan video di LinkedIn.

Salah satu yang ada di dalam LinkedIn Spotlight adalah Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati.

Mengutip keterangan resmi LinkedIn, Kamis (31/10/2019), yang secara rutin berbagi kegiatan dan pemikirannya untuk memperkuat kebijakan fiskal dan anggaran nasional Indonesia.

Selain Sri Mulyani, ada juga 11 tokoh profesional yang dianggap inspiratif di antara 14 juta pengguna LinkedIn Indonesia.

Daftar LinkedIn Spotlight sendiri dilihat berdasarkan profil yang paling banyak dilihat, selama periode 6 bulan, Januari hingga Juni 2019.

Daftar ini memuat profesional di berbagai bidang seperti data scientist, pemerintahan, lingkungan, makanan & minuman, dan digital. Director Corporate Communications, Asia Pacific & China Linda Lee mengatakan, LinkedIn Indonesia kini memiliki 14 juta pengguna.

"Kami sangat berbesar hati mengetahui banyak orang Indonesia mendefinisikan peluang untuk membantu orang lain menemukan peluang mereka. Ini adalah bukti kuat keyakinan kami bahwa komunitas atau jaringan aktif dapat menciptakan perubahan," kata Linda.

Daftar LinkedIn Spotlight 2019

Ilustrasi LinkedIn
Ilustrasi LinkedIn (iStockPhoto)

Berikut adalah 12 profil LinkedIn yang masuk ke daftar LinkedIn Spotlight Indonesia 2019.

1. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia

2. Nabih Ibrahim Bawazir, Head of Data Science, Datanest

3. Riffa Sancati, Head of Finance, GoPay

4. Novitasari Novi, ELO Staff, PT. Selamat Sempurna Tbk. Of ADR Group of Companies

5. Satish Kumar, General Manager, Marriott International

6. Syafri Bahar FRM®, VP of Data Science, GOJEK

7. RaMa Raditya, Pendiri dan CEO, Qlue – Smart City Apps

8. Edward Tirtanata, CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan

9. Taufan Teguh Akbari, Ph.D, Deputy Director, London School Public Relations – Jakarta

10. Ahmad Agus Setiawan, Head of Renewable Energy Laboratory , Renewable Laboratory of The Habibie Center

11. F. Harry Sampurno, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media

12. Ananda Nadya, Senior UX Researcher, Tokopedia

Sri Mulyani Menginspirasi

Kamu Mahasiswa Tingkat Akhir? Jangan Lewatkan Medsos Satu Ini
LinkedIn Bisa Bermanfaat untuk Mahasiswa (Sumber Gambar: inc.com)

“Dalam edisi pertama LinkedIn Spotlight 2019 di Indonesia, kami merasa terhormat Sri Mulyani Indrawati dapat masuk ke dalam daftar, di antara para pengguna lain," kata Linda.

Ia menyebut, Sri Mulyani dan adalah seseorang yang sangat menginspirasi dan menggunakan LinkedIn untuk berhubungan dengan orang-orang dari seluruh dunia.

Sri Mulyani juga kerap berbagi perspektifnya mengenai isu-isu global hingga topik hangat yang terjadi di dalam negeri, seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia dan keragaman di tempat kerja.

"Kita dapat menginvestasikan waktu dan belajar banyak sebagai profesional dari pengalaman dan wawasan pribadi mereka,” tambah Linda.

Sri Mulyani mengatakan, dirinya melihat peluang dan keragaman di jaringan profesional internasional. Untuk itu, dirinya mendorong orang Indonesia untuk melihat keragaman itu sebagai kekuatan bangsa.

"Oleh karena itu, jika kita menumbuhkan lingkungan yang lebih beragam dan inklusif, kita memiliki kesempatan tidak hanya untuk memberikan hasil organisasi yang lebih baik, tetapi juga untuk memberikan dampak pada masyarakat dan benar-benar mencerminkan moto nasional kita "Bhinneka Tunggal Ika." Mari kita mulai memberi dan berbagi ide dengan jaringan untuk kepentingan bangsa," tutur dia.

(Tin/Ysl)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya