LinkedIn Bantu Generasi Muda Indonesia Temukan Pekerjaan

Dengan program Dream Jobs Indonesia, LinkedIn ingin membantu para lulusan baru mendapatkan pekerjaan pertama yang paling tepat dan sesuai.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 21 Mar 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2018, 13:00 WIB
LinkedIn
Konferensi Pers dari program Dream Jobs Indonesia yang digelar LinkedIn (liputan6.com/Agustinus M.Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Platform profesional terbesar di dunia, LinkedIn, secara resmi meluncurkan program baru bernama LinkedIn Dream Jobs di Indonesia.

Lewat program ini LinkedIn ingin membantu menghubungkan para lulusan baru dengan penawaran karir menarik dari beragam perusahaan.

Menurut Managing Director LinkedIn APAC, Olivier Legrand, program ini sejalan dengan misi LinkedIn untuk menghubungkan para profesional sekaligus membuka kesempatan bagi lebih banyak orang.

"Kami sudah bekerja sama dengan sembilan perusahaan di Indonesia. Harapannya, program ini tak sekadar membuat seseorang mendapatkan pekerjaan, tapi juga pekerjaan yang tepat," tuturnya saat konferensi pers LinkedIn Dream Jobs di Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Lebih lanjut ia menuturkan program ini tak lepas dari pengguna LinkedIn asal Indonesia yang mencapai 9 juta. Berdasarkan laporan terbaru diketahui pula pelajar menjadi salah satu anggota dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.

"Untuk itu, kami ingin membantu para lulusan baru menemukan tempat bekerja yang paling sesuai. Alasannya, pekerjaan pertama itu tempat menimba ilmu pertama sekaligus menentukan langkah seseorang ke depannya," tutur Legrand.

Pada LinkedIn Dream Jobs pertama ini ada beberapa posisi yang tersedia di Grab, Bank Danamon, Habitat for Humanity, Home Credit, Kalbe Pharmaceuticals, Ogilvy & Mather, Procter & Gamble and Reckitt Benckiser.

Adapun posisi yang ditawarkan mulai dari program LinkedIn adalah management trainee, partner acquisition, account management, dan employer branding. Program ini akan dimulai pada 20 Maret hingga akhir Mei 2018.

LinkedIn Didominasi Kaum Milenial

LinkedIn
Ki-ka: Chairman Sinergi Muda Foundation Gilang Pratama Putra, VP Go-Jek Dayu Dara Permata, CEO Bukalapak Achmad Zaky, dan Managing Director and VP LinkedIn Asia Pacific Olivier Legrand. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Jumlah pengguna LinkedIn kini mencapai sembilan juta. Sebelumnya, kisaran pengguna media sosial profesional tersebut hanya mencapai delapan juta pada kuartal kedua 2017.

Menariknya lagi, generasi milenial (pelajar dan profesional muda) menjadi pengguna dominan dengan pertumbuhan tercepat untuk LinkedIn, terutama di Indonesia.

Olivier Legrand, Managing Director and Vice President LinkedIn Asia Pacific, menilai pertumbuhan tersebut merupakan sebuah pencapaian yang besar. Apalagi, pengguna LinkedIn di Indonesia dianggap sebagai salah satu basis pengguna paling aktif di dunia.

"Jakarta itu adalah salah satu dari beberapa kota yang paling terkoneksi di LinkedIn. Setiap detik, ada dua pengguna baru terdaftar tiap harinya. Ini jelas membuat LinkedIn terus berkembang dan didominasi pengguna muda," ujarnya.

Pengguna LinkedIn Milenial Lebih Terkoneksi

Pengguna LinkedIn. Dok: Betanews.com
Pengguna LinkedIn. Dok: Betanews.com

Fakta menarik lain yang diungkap Olivier adalah pengguna LinkedIn milenial ternyata juga lebih terkoneksi dibandingkan dengan pengguna lainnya (mayoritas kalangan dewasa) secara rata-rata.

Menurut survei LinkedIn Childhool Dream Jobs, alasan mengapa banyak pengguna muda mengakses LinkedIn tak lain karena didorong oleh motivasi dan passion untuk berjejaring di dunia profesional.

Tak sedikit pula dari mereka menggunakan LinkedIn untuk mengambil kesempatan mencari pekerjaan baru dari jaringan yang dimiliki.

LinkedIn sendiri kini telah mengantongi lebih dari 530 juta pengguna global (lebih dari 200 negara). Lebih dari 130 juta di antaranya berada di kawasan Asia Pasifik.

Meski fungsinya adalah media sosial profesional, ada juga yang menggunakan LinkedIn untuk mencari lowongan kerja. Tercatat, ada sekitar 10 juta lowongan pekerjaan dari sembilan juta perusahaan yang terdaftar di LinkedIn.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya