Layanan Data Dongkrak Laba Bersih XL Axiata Jadi Rp 505 Miliar

Data XL Axiata menyebut, total trafik di seluruh jaringan XL Axiata meningkat tajam sebesar 56 persen YoY selama periode 9 bulan di tahun 2019 ini

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 03 Nov 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2019, 13:00 WIB
Refarming Tuju Bandung, Kominfo Imbau Warga
Seorang teknisi sedang mengecek BTS berteknologi 4G milik XL di Mataram. (Doc: XL Axiata)

Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata mencatatkan laba bersih sebesar Rp 505 miliar sepanjang sembilan bulan pada tahun 2019 ini. Hal ini berdasarkan laporan resmi yang Tekno Liputan6.com terima.

Disebutkan, pendapatan XL Axiata tumbuh 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selama periode triwulan ketiga, pendapatan XL Axiata naik 3 persen dari kuartal lalu.

Pencapaian ini seiring dengan peningkatan ARPU (average revenue per userblended pada kuartal ini, dari Rp 34 ribu ke Rp 36 ribu. Keberhasilan ini juga didukung peningkatan penggunaan layanan data XL Axiata.

CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, kenaikan pendapatan didorong oleh kenaikan pada pendapatan layanan sebesar 16 persen YoY dan pendapatan data yang melonjak hingga 30 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

XL Axiata juga mengklaim berhasil melakukan efisiensi biaya, sehingga mampu meningkatkan EBITDA sebesar 19 persen YoY, yang sekaligus lebih tinggi dari pendapatan dan mendorong peningkatan EBITDA margin sebesar 3 ppts (percent per points).

"XL Axiata kembali mencatatkan laba bersih yang telah dinormalisasi sebesar Rp 505 miliar di periode sembilan bulan pada tahun 2019 ini," kata Dian.

Data XL Axiata menyebut, total trafik di seluruh jaringan XL Axiata meningkat tajam sebesar 56 persen YoY selama periode sembilan bulan pada tahun 2019 ini.

"Pertumbuhan tinggi ini mayoritas terjadi di layanan data, terutama pada layanan 4G. Sejak perusahaan fokus berinvestasi jaringan di luar Jawa mulai 2016 hingga saat ini, kinerja dari luar Jawa menunjukkan performa kuat," tutur Dian.

Dual Brand

XL Axis
Ilustrasi XL dan Axis. (Doc: Liputan6.com)

Dian mengatakan, penerapan strategi dual brand dan investasi pada perluasan jaringan data ikut mendorong posisi XL Axiata di kalangan pengguna smartphone.

Sekadar informasi, penetrasi pengguna smartphone menjadi sekitar 86 persen atau 47,7 juta dari total pelanggan.

Jumlah pengguna smartphone ini meningkatkan kontribusi pendapatan dari layanan data menjadi 88 persen dari total pendapatan layanan perusahaan.

Selain itu jumlah pengguna data naik menjadi 88 persen YoY dari total pelanggan; 70 persen di antaranya menggunakan data 4G.

Pencapaian tersebut menempatkan perusahaan pada posisi lebih kuat dalam menghadapi dampak penurunan pendapatan dari layanan tradisional (voice and SMS).

Total jumlah pelanggan meningkat menjadi 55,5 juta dari 53,9 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.

Ekspansi di Luar Jawa

BTS XL Axiata
BTS 4G LTE milik XL Axiata di Kota Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

XL Axiata juga melanjutkan perluasan dan peningkatan kapasitas jaringan data terutama di luar Jawa.

Tercatat, pada periode triwulan ketiga 2019, jumlah BTS XL Axiata meningkat menjadi total 129 ribu unit dengan lebih dari 53 ribu unit di antaranya adalah BTS 3G dan lebih dari 39 ribu BTS 4G.

XL mencatat, layanan 4G mereka telah ada di 410 kota/kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia termasuk di luar Jawa. Untuk meningkatkan jaringan data, XL juga terus menambah fiberisasi.

Pendapatan dari wilayah luar Jawa juga terus meningkat menggungguli pertumbuhan di Jawa dan tentu saja ikut meningkat pula kontribusinya pada pendapatan perusahaan.

Tak lupa, XL Axiata menginformasikan bahwa sepanjang sembilan bulan pada tahun 2019 ini, perusahaan membayarkan pinjaman bank sebesar Rp 750 miliar menggunakan dana internal.

Oleh karenanya, hingga 30 September 2019, perusahaan tidak memiliki pinjaman dalam mata uang US Dollar.

(Tin/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya