Liputan6.com, Jakarta - Pelanggan XL Axiata terus bertambah. Pada semester 1 2019 ini, XL Axiata mencatat jumlah pelanggan mereka mencapai 56,6 juta pengguna. Angka ini naik 7 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Dari jumlah itu, pelanggan smartphone tercatat sebanyak 48,6 juta jiwa atau meningkat 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara, pelanggan pascabayar XL menjadi bertambah menjadi 1,05 juta user.
Presiden Direktur sekaligus CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, pihaknya terus fokus dan konsisten untuk meningkatkan bisnis layanan data.
Advertisement
Baca Juga
"Kami mampu meningkatkan penetrasi smartphone sebesar 12 persen menjadi 86 persen pada akhir semester pertama tahun ini," tutur Dian melalui keterangan resmi XL Axiata yang diterima Tekno Liputan6.com, Jumat (2/8/2019).
Dian lebih lanjut mengatakan, peningkatan pelanggan sini didorong oleh keberhasilan perusahaan dalam menarik pelanggan smartphone sekaligus karena pesatnya pertumbuhan pelanggan di luar Jawa.
Dengan meningkatnya jumlah pelanggan, ARPU XL Axiata kini meningkat 10 persen (dibanding periode yang sama tahun lalu) menjadi Rp 34 ribu.
Dian lebih lanjut mengatakan, strategi dual-brand, yakni XL dan Axis, untuk melayani pasar layanan data yang berbeda menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan kinerja XL Axiata yang kuat pada tahun ini.
Mengutip keterangan pers-nya, XL menyebut, pelanggan smartphone yang "lapar data" menyukai berbagai paket layanan yang ditawarkan XL Axiata. Apalagi, kualitas layanan data yang disajikan juga makin baik.
Apalagi, kedua merek tersebut giat menghadirkan berbagai paket baru yang masing-masing menarget segmen pasar berbeda.
Trafik Jaringan Naik 64 Persen
Kinerja XL Axiata juga meningkat dari segi trafik jaringan. Berdasarkan keterangannya, trafik jaringan XL Axiata naik 64 persen di semester 1 2019, ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan ini didorong oleh trafik data 4G, karena pelanggan paling banyak menggunakan layanan internet 4G. Bahkan, di semester 1 2019, total pengguna layanan data XL Axiata mencapai 88 persen dari total pelanggan.
Kenaikan trafik tentu tidak lepas dari kualitas infrastruktur jaringan yang dimiliki XL Axiata. Pasalnya, sejak 2016, perusahaan memang fokus menggarap infrastruktur jaringan di luar Jawa.
Hasilnya, pendapatan dari wilayah luar Jawa terus meningkat pesat, mengungguli tingkat pertumbuhan di Jawa.
Sekadar informasi, pada semester 1 2019 ini, XL Axiata memperluas kapasitas jaringan. Di mana, kini XL Axiata memiliki 127 ribu BTS yang terdiri dari 53 ribu BTS 3G serta 37 ribu BTS 4G.
XL Axiata terus memperluas jaringan 4G LTE yang saat ini tersedia di 408 kota/kabupaten di berbagai wilayah Indonesia.
XL Axiata juga berinvestasi di jaringan fiber, transmisi backhaul, modernisasi jaringan, dan upgrade jaringan lainnya untuk meningkatkan stabilitas dan kualitas layanan.
Advertisement
Bukukan Laba Rp 282 Miliar
Operator seluler XL Axiata berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 282 miliar pada semester pertama 2019 ini.
Berdasarkan keterangan resminya, XL Axiata mencatat, pendapatan mereka tumbuh sebesar 11 persen dibandingkan periode yang sama, tahun lalu.
Peningkatan pendapatan ini didorong oleh meningkatkan pendapatan layanan sebesar 15 persen, ketimbang periode yang sama, tahun lalu.
XL Axiata juga mencatat, pendapatan dari layanan data tumbuh 29 persen, di mana kontribusinya meningkat 87 persen terhadap total pendapatan layanan di periode semester 1 2019 ini.
Kinerja XL juga ditopang oleh meningkatnya efisiensi biaya yang mendorong EBITDA meningkat 19 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. EBITDA margin pun tumbuh 3 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya.
Presiden Direktur sekaligus CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan, pihaknya fokus mendorong dan meningkatkan bisnis layanan data. "Dengan begitu, kami mampu meningkatkan penetrasi smartphone sebesar 12 persen menjadi 86 persen pada akhir semester pertama tahun ini," tutur Dian.
Dian mengatakan, pencapaian tersebut membuat XL Axiata memimpin secara industri. Pasalnya posisi XL lebih kuat dibandingkan dengan operator lainnya dalam hal menghadapi dampak dari penurunan pendapatan layanan legacy (SMS dan voice).
(Tin/Isk)