Liputan6.com, Jakarta - Asus baru akan mulai menjual smartphone Zenfone 6 di Indonesia pada 15 November 2019. Padahal, pengumumannya digelar pada Mei lalu.Â
Country Product Manager Smartphone Asus Indonesia, Willy Chen, mengakui peluncuran Zenfone 6 terlambat 6 bulan setelah pengumuman resminya.
Pengurusam Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan sejumlah perizinan lain menjadi salah satu penyebabnya.
Advertisement
"Kami memang telat (merilis Zenfone 6 di Indonesia), dan salah satunya karena kami membutuhkan TKDN di sini," tutur Willy.
Baca Juga
Ditambahkan, Head of Public Relation dan E-Marketing Asus Indonesia, Muhammad Firman, pengurusan izin yang memakan waktu lama disebabkan rotasi kepemimpinan di Asus, termasuk di Indonesia dan pusat. Hal ini membuat proses pengurusan menjadi terhambat.
"Sebenarnya sekitar Juni-Juli, TKDN sudah selesai. Namun karena ada rotasi di Asus, sehingga pengurusan perizinan lainnya di sini menjadi terhambat," jelasnya.
Firman mengatakan, mitra manufaktur Asus, PT. Sat Nusapersada Tbk sudah selesai memproduksi Zenfone 6 gelombang pertama sejak akhir Juli. Namun karena belum bisa dijual di Indonesia, Asus mengekspornya ke Eropa dan Jepang.
Â
Penjualan Zenfone 6
Konsumen bisa langsung membeli Zenfone 6 melalui jalur penjualan Asus secara online dan offline mulai 15 November 2019. Untuk online, Asus bekerja sama dengan Erafone dan blibli.com.
Sayangnya, Willy enggan mengungkapkan harga jual smartphone tersebut.
Sebelumnya, Head of Global Marketing Operations Asus, Marcel Campos, saat acara pengumuman pada Mei lalu, mengungkap Zenfone 6 memiliki tiga varian dengan harga berbeda.
Varian RAM 6GB dengan memori 64GB yang dijual dengan harga 499 euro, atau berkisar Rp 7,7 juta.
Untuk varian RAM 6GB+128 GB ditawarkan dengan harga 559 euro atau sekitar Rp 8,6 juta. Sementara varian tertinggi Zenfone 6 dengan RAM 8GB dan memori internal 256GB dipasarkan dengan harga 599 euro atau berkisar Rp 9,2 juta.
(Din/Ysl)
Advertisement