Liputan6.com, Jakarta - Vivo kembali meramaikan pasar smartphone dengan produk baru. Kali ini, smartphone yang diumumkan adalah Vivo V17.
Dilansir GSM Arena, Selasa (26/11/2019), Vivo V17 memiliki layar Super AMOLED berukuran 6,38 inci dengan resolusi 2.340 x 1.080 piksel. Smartphone ini juga dilangkapi fitur keamanan biometrik dengan pemindai sidik jari di bawah layar.
Advertisement
Baca Juga
Sisi belakang Vivo V17 dilengkapi empat kamera dengan resolusi utama 48MP, 8MP ultrawide, 2MP macro, dan 2MP untuk depth sensor.
Spesifikasi lainnya termasuk prosesor Snapdragon 665, RAM 8GB, dan antarmuka Funtouch OS 9.2 berbasis pada Android Pie. Selain itu terdapat memori internal 128GB, serta slot utuk kartu microSD dengan kapasitas maksimal 256GB.
Vivo V17 juga dilengkapi baterai 4.500mAh, port USB-C, dan fast charging 18W. Smartphone ini juga memiliki headphone jack 3.5mm, dan chip NFC.
Vivo V17 hadir dalam balutan warna Cloud Blue dan Blue Fog. Harga jualnya berkisar USD 360 atau sekira Rp 5 jutaan.
IDC: Oppo dan Vivo Kuasai Pasar Smartphone Indonesia Q3 2019
Belum lama ini Perusahaan riset International Data Corporation (IDC) merilis laporan tentang pengiriman smartphone di Indonesia pada kuartal III (Q3) 2019. Pengiriman smartphone pada Q3 2019 mengalami pertumbuhan 1,8 persen Year-on-Year (YoY).
Dikutip dari keterangan resmi IDC Indonesia, Sabtu (16/11/2019), Oppo menguasai pasar smartphone Indonesia dengan 26,2 persen. Peringkat kedua ditempati vendor asal Tiongkok lain, Vivo, dengan 22,8 persen pangsa pasar.
Oppo memegang pangsa terbesar di segmen low-end dengan kisaran harga USD 100 hingga USD 200, dan mid-range USD 200 - USD 400. Kontribusi terbesar diberikan oleh smartphone yang baru diluncurkan seperti model K3, A5, dan A9.
Vivo pun memiliki pangsa yang siginifikan di kelas menengah dengan model Z1 Pro. Smartphone tersebut dinilai sukses menarik pembeli dengan spesifikasi, dan fitur menarik berkat harga yang wajar.
Samsung berada di peringkat ketiga dengan 19,4 persen pangsa pasar. Penurunan pangsa pasar Samsung disebut karena pembaruan seri A yang terlalu cepat.
"Samsung terkena imbas dari merek-merek asal Tiongkok, dan kehilangan pangsa cukup signifikan karena pembaruan seri A (dengan seri As terbaru) terjadi terlalu cepat setelah peluncuran seri A yang sukses di awal tahun ini," jelas IDC dalam laporannya.
Peringkat empat dan lima ditempati oleh Realme dan Xiaomi, dengan masing-masing 12,6 dan 12,5 persen pangsa pasar.
(Din/Why)
Advertisement