Soal Konten Negatif di Netflix, Kemkominfo Imbau Manfaatkan Parental Control

Sejumlah pihak mempermasalahkan Netflix yang dinilai terdapat konten negatif atau vulgar seperti adegan telanjang.

oleh Andina Librianty diperbarui 23 Jan 2020, 13:11 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2020, 13:11 WIB
Netflix
Pengguna bisa share tayangan Netflix ke IG Stories. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pihak mempermasalahkan Netflix, yang dinilai terdapat konten negatif atau vulgar seperti adegan telanjang. Terkait hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menilai masyarakat harus memanfaatkan fitur parental control (pengawasan orangtua) untuk membatasi akses terhadap konten-konten yang tidak ingin ditonton.

Hal tersebut disampaikan oleh Dirjen Aplikasi Informatika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, ketika ditanya soal keefektifan parental control untuk menghilangkan konten negatif di Netflix.

"Kan sudah ada parenting control, pak menteri juga sudah bilang. Itu sudah cukup seharusnya," ungkap Semuel saat ditemui usai konferensi pers di kantor Kemkominfo, Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Semuel pun menekankan pentingnya peran orangtua dalam mendidik anak-anak, termasuk untuk mengakses berbagai konten di ranah internet. Menurutnya, orangtua memiliki hak untuk melakukan pengawasan terhadap anak-anak mereka.

"Kamu memperbolehkan anakmu, tidak? (akses konten negatif). Nah, makanya parenting control itu harus jalan. Parenting control itu kamu punya hak untuk mendidik anak kamu," jelasnya.

Punya Fitur Parental Control, Netflix Tolak Sensor Konten

Netflix
Netflix diberbagai perangkat. (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

Netflix beberapa hari lalu menjawab penilaian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), yang meminta Kemkominfo memblokir konten yang dinilai negatif di Indonesia. Menurut YLKI, sebagian tayangan Netflix mengandung unsur pornografi, SARA, dan melanggar norma kesusilaan.

Manajer Komunikasi Netflix, Kooswardini Wulandari, pun angkat bicara. Menurutnya, Netflix adalah layanan on-demand yang memungkinkan konsumen untuk memilih menjadi anggota dan memutuskan apa yang ingin ditonton.

"Layanan kami mencakup panduan rating dan sinopsis episode untuk membantu anggota membuat pilihan berdasarkan informasi, tentang apa yang tepat bagi mereka dan keluarga mereka," kata wanita yang karib disapa Dini ini kepada Liputan6.com, Selasa (21/1/2020).

Oleh sebab itu, menurutnya, Netflix telah memberikan fitur pengawasan dan batasan bila menyangkut hal-hal yang disinggung oleh YLKI. Tidak hanya itu, Dini melanjutkan, Netflix juga memberikan kendali penuh kepada orangtua dengan fitur PIN, sehingga mereka dapat mengawasai dengan lebih baik konten apa yang boleh dan tidak untuk anak mereka.

"Ada fitur kontrol orangtua (parental control), serta PIN untuk mengatur konten pada tingkat-tingkatan usia tertentu di akun Netflix," tegas Dini.

(Din/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya