Berbahaya, Segera Hapus 24 Aplikasi Jahat Ini dari Smartphone Android

Menurut laporan terbaru dari VPN Pro, perusahaan Tiongkok bernama Shenzhen Hawk, tampaknya telah meluncurkan 24 aplikasi jahat di Google Play Store yang sudah diunduh 382 juta kali.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 27 Okt 2021, 09:36 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2020, 08:21 WIB
13 Aplikasi Android Jahat Ini Cuma Bisa Dibuang dengan Install Ul
Google Play Store adalah surganya aplikasi Android.

Liputan6.com, Jakarta - Kemunculan aplikasi-aplikasi jahat dengan malware di Android makin masif.

Menurut laporan terbaru dari VPN Pro, perusahaan Tiongkok bernama Shenzhen Hawk tampaknya telah meluncurkan 24 aplikasi jahat di Google Play Store yang sudah diunduh total 382 juta kali.

Aplikasi-aplikasi ini tidak langsung datang dari Shenzhen Hawk, perusahaan memakai sejumlah nama pengembang berbeda untuk mengaburkan motif jahatnya.

Mengapa disebut aplikasi jahat? Rupanya sebagian dari aplikasi-aplikasi yang ditemukan ini meminta izin spesifik di luar fungsinya.

Misalnya, sebuah aplikasi antivirus malah meminta izin pemakaian kamera. Padahal, antivirus sama sekali tak butuh kamera untuk menjalankan kinerjanya, karena fungsi sesungguhnya adalah memindai smartphone si pengguna.

Total menurut laporan Zak Doffman dari Forbes, ada 24 aplikasi jahat yang meminta akses kamera dan 2 di antaranya meminta izin ke daftar kontak. Artinya, 2 aplikasi ini bisa membuat panggilan dari smartphone pengguna.

"15 dari seluruh aplikasi meminta izin untuk mengakses lokasi pengguna dan membaca data dari penyimpanan eksternal," tulis Forbes, sebagaimana dikutip dari LifeHacker, Rabu (5/2/2020).

Reaksi Google

Tips Terhindar Dari Aplikasi Jahat di Play Store
Tips Terhindar Dari Aplikasi Jahat di Play Store (iStockphoto)

Sementara, 14 aplikasi lainnya bisa mengumpulkan jaringan smartphone milik pengguna.

Selain itu, 1 aplikasi meminta izin untuk merekam audio di perangkat dan 1 aplikasi lagi bisa mengakses daftar kontak di smartphone.

"Sekali diinstal, aplikasi-aplikasi ini bisa berkomunikasi dengan server eksternal yang dikontrol oleh pengembang mereka," demikian menurut laporan tersebut.

Disebutkan, dengan mengambil detail lokasi pengguna, risiko terendah adalah mendorong iklan tertarget.

Dari situ, data pengguna dijual kepada pengiklan, kemudian pengguna akan menerima iklan yang personal. Server-server tersebut ada di Tiongkok.

Pihak Google sendiri sudah menghapus 24 aplikasi jahat yang dimaksud dari toko Google Play. Namun, pengguna yang masih memiliki aplikasi tersebut di smartphone mereka, harus menghapusnya secara manual.

Berikut Daftar 24 Aplikasi Jahat

android-antivirus-131002b.jpg
aplikasi jahat

Berikut adalah ke-24 aplikasi jahat yang dimaksud:

1. Sound Recorder (diunduh 100 juta kali)

2. Super Cleaner (diunduh 100 juta kali)

3. Virus Cleaner 2019 (diunduh 100 juta kali)

4. File Manager (diunduh 50 juta kali)

5. Joy Launcher (diunduh 10 juta kali)

6. Turbo Browser (diunduh 10 juta kali)

 

Daftar 24 Aplikasi Jahat (2)

Android malware
Android malware (ist.)

7. Weather Forecast (diunduh 10 juta kali)

8. Candy Selfie Camera (diunduh 10 juta kali)

9. Hi VPN, Free VPN (diunduh 10 juta kali)

10. Candy Gallery (10 juta kali unduh)

11. Calendar Lite (diunduh 5 juta kali)

12. Super Battery (diunduh 5 juta kali)

 

Daftar 24 Aplikasi Jahat (3)

13. Hi Security 2019 (diunduh 5 juta kali

14. Net Master (diunduh 5 juta kali)

15. Puzzle Box (diunduh 1 juta kali)

16. Private Browser (diunduh 500 ribu kali)

17. Hi VPN Pro (diunduh 500 ribu kali)

18. World Zoo (diunduh 100 ribu kali)

 

Daftar 24 Aplikasi Jahat (4)

19. World Crossy! (diunduh 100 ribu kali)

20. Soccer Pinball (diunduh 10 ribu kali)

21. Dig it (diunduh 10 ribu kali)

22. Laser Break (diunduh 10 ribu kali)

23. Music Roam (diunduh 1.000 kali)

24. Word Crush (diunduh 50 kali).

(Tin/Isk)

Infografis 11 Aplikasi Terintegrasi PeduliLindungi

Infografis 11 Aplikasi Terintegrasi PeduliLindungi. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 11 Aplikasi Terintegrasi PeduliLindungi. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya