Liputan6.com, Jakarta - Mundurnya sejumlah perusahaan teknologi besar, seperti Amazon, LG, Sony, Nvidia hingga Vivo dari ajang MWC 2020 (Mobile World Congress), mendorong badan penyelenggara GSMA untuk menggelar rapat internal membahas nasib acara tahunan tersebut.
Berdasarkan laporan La Vanguardia, rapat internal itu dijadwalkan pada 14 Februari 2020 untuk membahas apakah MWC 2020 akan tetap berjalan atau dibatalkan. Namun seperti dikutip dari Android Central, Rabu (12/2/2020), belum ada pernyataan resmi dari GSMA mengenai pertemuan ini.
Advertisement
Baca Juga
Pembahasan ini sangat penting, mengingat jumlah pengunjung dan peserta MWC 2020 diprediksi akan lebih lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Menurut perkiraan, untuk tahun ini, MWC setidaknya akan dihadiri 110 ribu pengunjung.
Di sisi lain, apabila terjadi pembatalan, penyelenggara dapat merugi hingga 492 juta euro atau sekitar Rp 7,3 triliun. Karenanya, pengumuman tentang kelanjutan acara tersebut masih menunggu rapat yang akan dilakukan akhir pekan ini.
Perlu diketahui, mundurnya sejumlah perusahaan teknologi dari ajang MWC 2020 tidak lepas dari kekhawatiran akan penyebaran virus corona. Meskipun GSMA memastikan keamanan dan kesehatan pengunjung, nyatanya sejumlah perusahaan memilih untuk absen dalam acara tahun ini.
Orang yang Pernah Singgah di Hubai Dilarang Masuk MWC 2020
Sebelumnya, GSMA selaku penyelenggara ajang pameran teknologi Mobile World Congress (MWC 2020) menegaskan akan terus menggelar acara sesuai rencana.
Barcelona, Spanyol akan menjadi tuan rumah MWC 2020 pada 24-27 Februari 2020, meskipun beberapa peserta pameran mengonfirmasi telah memutuskan untuk mundur.
Untuk mencegah menyebaran virus corona, GSMA menggandeng otoritas kesehatan Spanyol, Host City Partners dan lembaga terkait lainnya untuk melakukan langkah-langkah kesehatan dan keselamatan.
Melalui email kepada Tekno Liputan6.com, Senin (10/2/2020), GSMA menetapkan dan memberlakukan aturan di bawah ini:
- Semua wisatawan dari provinsi Hubai tidak akan diizinkan untuk masuk MWC 2020.
- Semua pelancong yang sempat berada di China perlu menunjukkan bukti bahwa mereka telah berada di luar China 14 hari sebelum acara (cap paspor, sertifikat kesehatan).
- GSMA juga akan melakukan temperature screening.
- Peserta harus menunjukkan bukti bahwa mereka belum melakukan kontak dengan siapa pun yang terinfeksi virus corona.
CEO GSMA John Hoffman mengatakan perencanaan lebih lanjut sedang berlangsung dan pihaknya akan terus memantau situasi dan akan menyesuaikan rencana sesuai dengan perkembangan dan saran yang mereka terima.
"Kami menghadapi situasi yang terus berkembang, yang mana harus beradaptasi dengan cepat," ujar Hoffman.
(Dam/Why)
Advertisement