Kemkominfo Berkoordinasi dengan 6 Startup untuk Dukung Social Distancing

Kementerian Komunikasi dan Informatika baru saja melakukan koordinasi untuk mendukung inisiatif beraktivitas di rumah yang sedang digalakkan.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 24 Mar 2020, 13:30 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2020, 13:30 WIB
Johnny G. Plate
Menkominfo Johnny G. Plate saat ditemui di acara Gerakan Menuju 100 Smart City di Jakarta, Rabu (6/11/2019). (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) baru saja melakukan koordinasi dengan enam startup untuk mendukung aktivitas di rumah selama masih merebaknya Covid-19 di Indonesia.

"Kami melakukan koordinasi seperti ini untuk memastikan pelayanan tetap terjaga dengan baik, ketersediaan produk yang dibutuhkan tetap memadai dan terjaga, mengendalikan harga agar tidak melonjak tinggi di luar kendali," tutur Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, di Jakarta.

Adapun enam startup yang dimaksud adalah Tokopedia, Bukalapak, Gojek, Grab, Halodoc, dan RuangGuru. Menurut Johnny, keenam platform digital itu sudah mendukung inisiatif social distancing yang sedang digalakkan di tengah penyebaran Covid-19 ini.

"Dalam rangka mendukung arahan Presiden Joko Widodo untuk social distancing, platform digital baik decacorn maupun unicorn, telah memberikan dukungan untuk dukungan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, beribadah di rumah sesuai bidang layanannya masing-masing," tutur Johnny.

Oleh sebab itu, Johnny berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan layanan yang tersedia ini secara optimal untuk mendukung kegiatan bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah.

Selain platform digital, Menkominfo juga meminta penyelenggara telekomunikasi untuk menjaga layanan tetap prima selama masa social distancing di tengah penyebaran Covid-19 ini. Hal ini perlu dilakukan pula untuk mendukung sistem belajar dan bekerja dari rumah.

"Pada seluruh penyelenggara telekomunikasi dan operator untuk menjaga kapasitas layanan dengan menyediakan bandwidth yang cukup dan menjaga kualitas layanan," tuturnya.

Apresiasi Kemkominfo pada Penyelenggara Telekomunikasi

Ini Yang Harus Dilakukan Operator Jika Layanannya Terganggu
Kualitas layanan telekomunikasi operator seluler sedang banyak dikeluhkan oleh para pelanggannya.

Tidak hanya itu, Johnny juga mengatakan pemerintah mengapresiasi langkah penyelenggara telekomunikasi yang telah memberikan kontribusi besar dengan memberikan akses gratis untuk mendukung penanganan Covid-19 secara interaktif.

"Kami mengucapkan terima kasih untuk dukungan layanan call center di nomor 119, 117, dan 112, WhatsApp blast, SMS blast, dan operasional chat untuk Covid-19, termasuk paket layanan gratis untuk mahasiswa," tutur Johnnya lebih lanjut.

Tidak hanya pada penyelenggara telekomunikasi, Menkominfo juga menghimbau untuk bijak dalam menggunakan internet di tengah upaya untuk memutus penyebaran Covid-19. Terlebih, maraknya kembali akses ke penyelenggara konten video ilegal.

Masyarakat Diajak Bijak Manfaatkan Ruang Digital

Banner hoaks
Banner hoaks

"Bagi semua yang memakai ruang digital secara ilegal, termasuk menonton film ilegal, maka dengan segala horma, kami minta itu tidak digunakan. Tidak saja itu ilegal, tapi juga dapat menyedot bandwidth yang dibutuhkan untuk penanganan dan memutus penyebaran Covid-19," tuturnya lebih lanjut.

Oleh sebab itu, Menkominfo meminta agar masyarakat menggunakan akses internet secara cerdas dan benar. Sebab, di tengah kondisi saat ini, permintaan tentu akan semakin tinggi dengan suplai yang terbatas dan diharapkan tidak lonjakan yang mengakibatkan crash seluruh sistem.

"Saya sudah minta perusahaan penyelanggara telekomunikasi untuk menyediakan bandwidth yang cukup dan menjaga layanan tetap prima, tapi pada masyarakat, kami meminta juga untuk menggunakan ruang digital untuk hal-hal yang belum menjadi prioritas," tutur Johnny lebih lanjut.

Dalam kesempatan itu, Menkominfo Johnny G. Plate juga mengingatkan agar masyarakat tidak lagi menyebarkan hoaks terkait virus corona maupun Covid-19.

Dia pun mengatakan pihaknya sudah melakukan sejumlah hal untuk menyetop penyebaran hoaks di masyarakat. Salah satunya adalah bekerja sama dengan platform digital untuk melakukan blokir atau takedown.

"Kami juga bekerja sama dengan Polri untuk melakukan penegakan hukum, berupa penindakan," tuturnya lebih lanjut. Dia mengatakan proses penegakan hukum ini juga sudah dilakukan.

Oleh sebab itu, dia meminta tidak ada lagi\ produksi dan penyebaran hoaks, sebab banyak kerugian yang ditimbulkan. "Memproduksi hoaks tidak membantu penyebaran Covid-19, malah menambah masalah," ujarnya mengakhir pembicaraan.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya