Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memudahkan masyarakat dalam mengatasi rasa cemas dan ketidaknyamanan di tengah pandemi Covid-19, Halodoc menghadirkan kanal khusus layanan Kesehatan Jiwa.
Masyarakat bisa berkonsultasi dengan lebih dari 500 psikolog dan psikiater teregistrasi. Ini sekaligus menjadi upaya untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya menjaga kesehatan mental sejak dini.
Advertisement
Baca Juga
"Masih adanya stigma negatif di masyarakat terhadap penyakit gangguan mental menjadi salah satu tantangan bagi mereka yang mengalami indikasi penyakit tersebut, terutama dalam hal akses untuk mendapatkan bantuan penanganan psikologi," ujar VP Marketing Halodoc, Felicia Kawilarang dikutip dari keterangan tertulis, Senin (29/6/2020).
Layanan ini, kata Felicia, diharapkan dapat menjadi "salah satu solusi dan langkah penanganan pertama, terlebih di tengah pandemi ini."
Sebelumnya, layanan psikologi klinis dan kedokteran jiwa memang telah tersedia di layanan Chat with Doctor di Halodoc. Namun, guna memaksimalkan layanan tersebut di tengah pandemi ini, Halodoc menghadirkan kanal khusus terkait Kesehatan Jiwa.
Pengguna yang ingin berkonsultasi bisa langsung membuka layanan Kesehatan Jiwa di halaman awal Halodoc dan memilih bidang Psikologi Klinis atau Kedokteran Jiwa yang dibutuhkan. Selanjutnya, pengguna bisa langsung berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater yang dipilih.
Peningkatan akses pengguna
Setelah diluncurkan lebih dari dua pekan, layanan Kesehatan Jiwa di Halodoc mengalami peningkatan jumlah akses pengguna yang diklaim mencapai 400 persen. Keluhan terbanyak termasuk keluhan seputar depresi, kecemasan (anxiety), dan stress.
Di tengah pandemi saat ini, menurut Felicia, statistik kesehatan mental sangat mungkin mengalami kenaikan. Maka, langkah pencegahan dini menjadi prioritas dan sangat diperlukan oleh masyarakat.
"Di masa pandemi, masyarakat harus lebih bertanggung jawab dalam memilah informasi. Berita-berita yang belum diketahui kebenarannya dapat menimbulkan kekhawatiran berlebihan, sehingga dapat mengganggu kesehatan jiwa. Untuk itu, masyarakat perlu mencari informasi dari sumber-sumber yang resmi dan tepercaya sesuai rekomendasi pemerintah," kata Felicia.
Â
Advertisement
Edukasi lewat artikel kesehatan
Selain mengoptimalkan akses telekonsultasi, Halodoc juga terus mengedukasi pengguna lewat artikel kesehatan mental agar pengguna semakin mudah membaca tanda-tanda yang dialami dirinya sendiri maupun kerabat terdekatnya.
Lebih lanjut, statistik kesehatan mental masih menjadi perhatian di Indonesia, bahkan sebelum pandemi ini. Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2018, prevalensi gangguan mental emosional penduduk berusia di atas 15 tahun naik menjadi 9.8% dibandingkan tahun 2013 pada angka 6%.
Dalam riset yang sama, hasil wawancara dengan Mini International Neuropsychiatric Interview (MINI) juga memperlihatkan prevalensi depresi pada penduduk di atas umur 15 tahun dimana hanya 9% dari lebih dari 12 juta penderita depresi, yang menjalani pengobatan medis atau minum obat.