130 Akun Twitter Milik Pesohor Jadi Target Peretasan pada Pekan Ini

Twitter menyatakan ada sekitar 130 akun yang menjadi target peretasan, mulai dari Elon Musk hingga Barack Obama.

oleh M Hidayat diperbarui 17 Jul 2020, 14:59 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2020, 14:55 WIB
Twitter
Tampilan fitur Fleets yang ada di Twitter (sumber: Twitter)

Liputan6.com, Jakarta - Peretasan akun-akun Twitter milik pesohor dan organisasi terkemuka menjadi topik pembicaraan saat ini. Setelah melakukan investigasi, yang saat ini masih berjalan, perusahaan menyatakan ada sekitar 130 akun yang menjadi target peretasan.

"Berdasarkan apa yang kami ketahui saat ini, sekitar 130 akun ditargetkan penyerang dalam beberapa cara sebagai bagian dari insiden ini. Untuk sebagian kecil dari akun-akun ini, penyerang dapat memperoleh kendali atas mereka dan kemudian mengirimkan twit darinya," tutur perusahaan melalui akun Twitter Support (@TwitterSupport).

Memang, pelaku telah berhasil mengambil alih beberapa akun Twitter berpengaruh seperti bos Tesla dan SpaceX Elon Musk, mantan Presiden AS Barack Obama, kandidat presiden AS Joe Biden, dan tokoh-tokoh lainnya.

"Kami tengah bekerja dengan para pemilik akun yang terdampak insiden ini dan akan terus melakukannya selama beberapa hari ke depan," ujar perusahaan.

Selain itu perusahaan menyatakan telah mengambil langkah tegas untuk mengamankan sistem internal saat investigasi sedang berlangsung.

"Kami masih dalam proses menilai langkah-langkah jangka panjang yang dapat kami ambil dan akan membagikan detail lebih lanjut sesegera mungkin," kata perusahaan.

Twitter Batasi Twit dari Akun Centang Biru Pascaperetasan

Menyusul aksi peretasan yang menyerang akun terverifikasi, Twitter segera mengambil tindakan. Situs mikroblog itu menyatakan telah membatasi kicauan dari para akun yang terkena peretasan.

Namun, sebagaimana dikutip dari The Verge, Kamis (16/7/2020), pembatasan itu sudah dibuka secara bertahap. Karenanya, sejumlah akun yang terdampak sudah diberikan kesempatan untuk mulai menuliskan twit lagi.

"Banyak akun yang sudah bisa mencuit lagi. Kami terus melanjutkan upaya penyelesaian, sehingga pembatasan sewaktu-waktu dapat muncul dan hilang lagi. Kami juga berupaya untuk mengembalikan kondisi normal secepatnya," tulis akun Twitter Support.

Akun Biasa Tidak Terpengaruh

Hanya, perusahaan tidak mengungkap lebih lanjut cara kerja pembatasan pada akun-akun yang terverifikasi tersebut. Pembatasan ini juga berlaku pada akun-akun centang biru saja, sehingga akun biasa tidak terpengaruh. 

Melalui peretasan itu, pelaku berupaya melakukan penipuan dengan memanfaatkan Bitcoin. Jadi, mereka menyasar followers akun Twitter terverifikasi tersebut yang masih awan dengan metode penipuan semacam ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya