YouTube Kembalikan Resolusi Default Video di India ke Full HD

YouTube merupakan salah satu layanan video yang menurunkan kualitas video secara default di tengah pandemi Covid-19. Kini perusahaan mulai mengembalikan kualitas video seperti sebelumnya.

oleh Andina Librianty diperbarui 17 Jul 2020, 13:30 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2020, 13:30 WIB
Ilustrasi Youtube
Ilustrasi Youtube (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - YouTube merupakan salah satu layanan video yang sempat menurunkan kualitas video secara default di tengah pandemi Covid-19. Kini perusahaan mulai mengembalikan kualitas video seperti sedia kala.

Dilansir dari GSM Arena, Jumat (17/7/2020), YouTube mengembalikan kualitas default video di India menjadi 1080p atau Full HD. Sebelumnya, kualitas secara default telah diturunkan ke 480p atau SD pada perangkat Android dan iOS di negara tersebut.

Penurunan kualitas video telah dilakukan untuk mengatasi masalah konektivitas selama pandemi.

Sejumlah pengguna YouTube melaporkan mereka sudah bisa menonton video Full HD. Namun, video tersebut baru bisa diakses melalui konektivtas WiFi.

Sementara itu, ketika ponsel terhubung jaringan 4G, aplikasi YouTube akan secara otomatis mengubah kualitas video ke SD .

Pengguna tetap bisa mengubah pengaturan kualitas video baik di India atau di mana pun. Bahkan jika aplikasi secara default disetel pada SD, pengguna selalu bisa mengubah video ke kualitas Full HD dan 4K, selama bandwidth mencukupi.

Iklan di YouTube Bakal Tambah Banyak

Sudah bukan rahasia kalau banyak video yang diunggah di YouTube hadir dengan iklan. Bahkan untuk video yang berdurasi panjang, jumlah iklannya bisa lebih banyak.

Pada YouTube, iklan biasanya ada untuk video yang berdurasi lebih dari 10 menit. Namun tampaknya YouTube akan mengubah persyaratan itu.

Mengutip Ubergizmo, YouTube akan menyisipkan iklan pada video berdurasi 8 menit atau lebih. Hal ini akan membuat iklan di video YouTube bisa bertambah banyak.

"Saat ini hanya video yang berdurasi lebih dari 10 menit yang memenuhi syarat untuk iklan paruh putar (mid-roll). Namun, mulai akhir Juli, video berdurasi lebih dari 8 menit akan memenuhi syarat untuk (disisipi) iklan mid-roll," ungkap pihak YouTube.

Bisa Sesuaikan Sendiri Penempatan Iklan

Pihak YouTube menjelaskan iklan mid-roll akan disisipkan otomatis untuk semua video yang ada dan memenuhi syarat. Sementara, video yang sudah mengaktifkan iklan mid-roll tidak akan terdampak.

Oleh karenanya, YouTube mencatat, kreator yang tak ingin menyertakan iklan mid-roll akan memiliki opsi untuk menonaktifkannya secara manual untuk tiap unggahan baru.

Selain itu, iklan juga bisa menyesuaikan penempatan iklan di tiap video, secara manual.

Bagi kreator, kehadiran iklan artinya ada pendapatan. Namun, iklan kadang bisa mengganggu dan malah membuat kreator khawatir, iklan bisa membuat viewers enggan menonton.

(Din/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya